Advertorial

Capai 100 Juta Suntikan, Vaksinasi RI Raih Peringkat ke-7 Secara Global

Yasmin FE
Yasmin FE
,
Sheila Respati

Tim Redaksi

Program vaksinasi nasional telah mencapai 100 juta suntikan. Melalui upaya tersebut, pemerintah berhasil mencetak rangking positif secara global.
Program vaksinasi nasional telah mencapai 100 juta suntikan. Melalui upaya tersebut, pemerintah berhasil mencetak rangking positif secara global.

Intisari-Online.com – Situasi penanganan Covid-19 di Tanah Air terus mengalami pertumbuhan positif. Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam Konferensi Pers Media Center KPCPEN, Rabu (1/9/2021).

Berdasarkan data Kemenkes, kata Nadia, Indonesia berhasil mencapai 100 juta dosis suntikan hingga 31 Agustus 2021. Adapun dosis tersebut dicapai melalui 50 juta suntikan dosis pertama pada Januari hingga akhir Juni, serta 50 juta dosis selanjutnya pada Juli dan Agustus 2021.

“Berdasarkan data, 100 juta suntikan vaksin COVID-19 merupakan kombinasi dari tiga dosis, yakni dosis pertama, kedua, dan dosis booster bagi tenaga kesehatan,” kata Nadia.

Melalui keberhasilan tersebut, Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-6 sebagai negara dengan jumlah warga yang telah mendapat vaksin di dunia. Sementara, berdasarkan total dosis suntikan vaksinCovid-19, Indonesia berada di peringkat ke-7 dunia.

Baca Juga: 38 Tahun Lalu, Tembakan Sukhoi Akibatkan 269 Penumpang Pesawat Korean Air Tewas di Laut Jepang, Akibatkan ‘Tegangan Tinggi’ Uni Soviet dan Amerika Serikat

Dengan adanya kabar baik tersebut, Nadia optimis jika program percepatan vaksinasi dapat terus ditingkatkan guna menekan angka Covid-19.

“Laju suntikan kita meningkat 10 juta suntikan per 10 hari sejak Agustus 2021 dan kita yakin akan dapat meningkatkan laju penyuntikan ke depannya,” katanya.

Di samping pemberian vaksin, pemerintah juga akan terus memperkuat pelaksanaan testing Covid-19 sebagai upaya deteksi dini penyebaran virus.

“Segala upaya terus (dilakukan untuk) meningkatkan testing, Indonesia berhasil mencapai testing rate 2,87 per 1000 penduduk per minggu. Hampir 3 kali lipat dari standar WHO,” lanjut Nadia.

Baca Juga: Dulu Mati-matian Berperang dengan Indonesia Agar Bisa Merdeka, Mendadak RatusanAnak Muda TimorLeste Malah Masuk ke Indonesia,Terkuak Alasan Ini yang Jadi Pemicunya

Adapun penggunaan aplikasi Peduli Lindungi sekaligus keterlibatan Satgas Prokes di berbagai ruang dan fasilitas publik tetap diberlakukan guna mempermudah pemantauan.

Ketersediaan vaksin

Meski menjadi kabar baik di tengah pandemi Covid-19, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro menyebut, masyarakat tetap diimbau untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

Ia menyebut, tanpa prokes yang ketat, program vaksinasi tidak akan berdampak optimal terhadap upaya penanganan pandemi di tanah air.

“Karena itu, setiap individu harus siap melakukan perubahan perilaku untuk menerapkan protokol kesehatan sebagai kebiasaan sehari-hari,” kata Reisa.

Baca Juga: Melampaui Zaman, Bagaimana Bangsa Viking Kuno Mampu Berlayar di Bawah Awan Gelap Tanpa Tersesat di Atlantik Utara yang Berkabut?

Di samping penerapan prokes, Reisa menyebut, pemerintah juga terus mendorong ketersediaan vaksin bagi masyarakat. Hal itu dibuktikan pemerintah dengan mendatangkan lebih dari 500.000 dosis vaksin jadi AstraZeneca, Rabu (1/9/2021).

“Dengan tambahan vaksin ini, Indonesia kini memiliki ketersediaan vaksin lebih dari 218,5 juta dosis dalam bentuk bahan baku maupun vaksin jadi,” ujar Reisa.

Selain penambahan stok vaksin, pemerintah juga terus mengupayakan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi serta keterlibatan Satgas Prokes di berbagai ruang dan fasilitas publik guna mengoptimalkan pengawasan.

“Satgas Prokes diharapkan akan membantu proses adaptasi masyarakat pada saat beraktivitas, baik saat berbelanja, berolahraga, mendapatkan pelayanan kesehatan, menggunakan transportasi, bekerja, berada di lingkungan pendidikan, beribadah, dan sebagainya,” pungkas Reisa.