Advertorial
Intisari-Online.com – Primbon merupakan kitab warisan leluhur Jawa yang berorientasi pada relasi antara kehidupan manusia dan alam semesta.
Menurut Wikipedia, Primbon berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan sikap dalam suatu tindakan dalam kehidupan kita.
Catatan dalam primbon Jawa digunakan sebagai pedoman atau arahan dalam rangka mencapai keselamatan dan kesejahteraan lahir-batin.
Isi primbon Jawa sebagian besar berisi bahasan mengenai perhitungan, perkiraan, peramalan nasib, peramalan watak manusia, dan lainnya.
Perhitungan serta ramalan yang beragam itu menggunakan penangalan atau kalender sebagai dasarnya yang terdiri dari gabungan hari dan pasaran, yang disebut sebagai weton.
Perhitungan waktu dengan menggunakan kalender Jawa ini juga digunakan untuk berbagai keperluan, misalnya untuk menentukan waktu bercocok tanam atau acara peringatan.
Menurut Kitab Primbon Betaljemur Adammakna, ada tanda-tanda wanita yang baik (katuranggan):
Jika kulit tubuhnya berwarna hitam, besar badannya, lemas rambutnya.
Jika kulit tubuhnya berwarna hitam, bentuk wajahnya bulat panjang, kakinya kecil meruncing, tanda wanita yang mendatangkan rezeki, tetapi jika ia cemburu pada suaminya akan ditinggalkannya.
Jika kulit tubuhnya hitam, kecil meruncing kakinya, kecil jarinya, dan lemas rambutnya.
Jika kulit tubuhnya hitam, tinggi besar badannya, agak pendek kakinya.
Jika kulit tubuhnya kuning, serba ramping/kecil, mata, telinga, mulut, hidung serta bibirnya kering dan pecah-pecah, maka wanita ini baik hati, suci dan berbakti terhadap suaminya, akan tetapi dalam mengerjakan pekerjaannya kurang pandai.
Jika kulit tubuhnya kuning, uratnya kehijauan, sinomnya (anak rambut bagian depan/dahi) berlingkar, pandangan matanya tenang, manis dan lembut tutur katanya, wanita tersebut hemat, tetapi jika perlu maka tidak sayang akan hartanya, berwibawa, pandai berbakti terhadap suami, tahan untuk dimadu (inilah wanita yang baik).
Jika badannya tinggi sedikit, kulit tubuhnya kuning, mukanya agak kehijauan, berjalannya seperti harimau yang lapar (macan luwe: perlahan).
Jika kulit tubuhnya kuning, banyak rambutnya, panjang, dan keras akan tetapi ujungnya lemas.
Jika kulit tubuhnya putih, banyak berbicara, rambutnya keras, mendatangkan rezeki serta mendapatkan rahmat Tuhan serta suka menjalankan perintah Agama.
Jika kulit tubuhnya mbambang awak (merah kehijauan) kecil esrta ramping dan serba pantas, manis tingkah lakunya, panjang rambutnya hitam kehijauan, inilah mustikawati yang dapat mengatasi segala hal (wanita yang baik/amat baik).
Jika kulit tubuhnya mbambang awak, muka agak kehijauan, wajah manis berseri, maka tiada sayang akan hak milikny akarena cintanya kepada suami.
Jika pinggangnya ramping, wajah berseri, kulit halus, rambutny abanyak dan hitam, tandanya wanita yang suka menurut perintah suami.
Jika bentuk badannya tinggi, matanya manis, lemah-lembut tutur katanya, maka ia dapat menyimpan rahasia dan menyelesaikan segala masalah.
Jika bentuk badannya besarnya seimbang, mukanya bulat panjang, hitam kakinya, hitam lemas rambutnya, wanita yang mendatangkan rezeki akan tetapi jika cemburu pada suami maka akan ditinggalkannya.
Jika besar badannya seimbang, cantik wajahnya, sederhana, pendiam, dan tenang, sedikit bicara, setia dan berbakti pada suami serta luas pikirannya, suka bertapa, maka wanita tersebut sangat baik kecuali jika berselisih maka akan pergi meninggalkan suaminya.
Jika agak tinggi badannya dan kuning kulitnya, tangkas, manis matanya, maka wanita tersebut teliti dan rajin, baik.
Anda boleh percaya, boleh juga tidak. (ktw)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari