Intisari-Online.com -Presiden Brasil, Jair Bolsonaro digambarkan sebagai sosok yang keras, konservatif, dan kontroversial.
Bolsonaro merupakan politikus dari Partai Sosial Liberal (PSL) yang menjabat sebagai Presiden Brasil ke-38 sejak 1 Januari 2019.
Baru-baru ini, Bolsonaro (66) menyatakan, dia sudah melihat tiga pilihan tersaji di hadapannya di masa mendatang.
Iamenyebut dirinya bisa jadi akan dibunuh, ditangkap, atau meraih kemenangan dalam pemilu tahun depan.
Diketahui,Bolsonarokini bersaing ketat dengan penantangnya dari sayap kiri, mantan presiden Luis Inacio Lula da Silva.
Di hadapan rohaniawan, Bolsonaro mengatakan, "Saya punya tiga opsi untuk masa depan saya: ditangkap, dibunuh, atau terpilih lagi."
Meski begitu, Bolsonaro berkoar dia tidak sampai masuk ke penjara karena tak ada satu pun yang berani menentangnya.
Dalam kampanye 2018, Bolsonaro sempat ditikam karena namun mantan perwira militer tersebut berhasil selamat.
Bolsonaro yang berniat mencari periode kedua itu sudah mempertanyakan sistem voting secara elektronik.
Dilansir BBC Minggu (29/8/2021), Bolsonaro bahkan mengancam dia tidak akan menerima pemilihan presiden tahun depan.
Pada Rabu (25/8/2021), pengadilan pemilihanBrasil menegaskan tidak ada masalah dengan sistem secara elektronik.
Dalam pertemuannya dengan rohaniawan Kristen, Bolsonaro menyerukan kepada mereka untuk ikut dalam aksi mendukungnya pada 7 September.
Ia berkata, "Kita tentu tidak ingin mempunyai presiden yang menginginkan perpecahan. Namun semua ada batasnya. Saya tak bisa hidup seperti ini."
Pada Jumat (27/8/2021), 150 orang suku asli melakukan unjuk rasa di depan istana kepresidenan, jelang putusan mahkamah agung mengenai tanah leluhur mereka.
Bolsonaro merupakan pendukung mutlak pengurangan hak masyarakat adat, menyebut mereka penghalang untuk ekspansi pertanian.
Bolsonarojuga menerima kritik karena sangat meremehkan Covid-19, yang kini sudah membunuh setengah juta warganya.
Selain itu jugafakta bahwaBrasil berjibaku melawan inflasi tinggi, kelaparan, hingga pengangguran.