Di Bawah Pengawasan Milisi Taliban, Wanita AS Ini Tidak Akan Tinggalkan Kabul, Afghanistan, Tanpa Staf dan Ratusan Hewan yang Telah Diselamatkannya

K. Tatik Wardayati

Editor

Charlotte Maxwell-Jones, seorang AS yang memiliki organisasi penyelamat hewan di Afghanistan, diminta meninggalkan Afghanistan oleh Taliban.
Charlotte Maxwell-Jones, seorang AS yang memiliki organisasi penyelamat hewan di Afghanistan, diminta meninggalkan Afghanistan oleh Taliban.

Intisari-Online.com – Kepala klinik penyelamatan hewan di Kabul, yang telah membantu pasukan Amerika membawa pulang kucing dan anjing dari Afghanistan, bermaksud untuk mengevakuasi staf dan ratusan hewan pada akhir bulan Agustus ini.

Charlotte Maxwell-Jones, seorang Amerika ini mendirikan Kabul Small Animal Rescue pada 2018.

Baru-baru ini dia diberitahu oleh Taliban untuk segera meninggalkan Afghanistan.

Namun, dia tidak berniat pergi sampai dia dapat memberangkatkan dengan aman sekitar 125 orang, termasuk karyawan dan anggota keluarga mereka, serta 250 hewan yang diselamatkannya.

Baca Juga: Inilah Invasi Terbesar yang Terjadi di Afghanistan, dari Alexander Agung Tahun 330 SM Hingga Berkuasanya Taliban Saat Ini

"Kami tidak akan meninggalkan mereka," kata Maxwell-Jones dalam sebuah wawancara telepon pada Selasa (24/8/2021), melansir Military.

Dia tahu, bahwa dia hanya memiliki sedikit waktu tersisa untuk mengatur keluar dari Kabul.

Pasukan AS dijadwalkan meninggalkan Afghanistan pada 31 Agustus dan tidak jelas berapa jumlah warga sipil yang bisa per, ketika pasukan AS dan asing terbang keluar dari tempat itu.

Tempat penyelamatan hewan itu telah menerima sumbangan sekitar $700 ribu (sekitar Rp10 miliar) selama seminggu terakhir melalui situs online, hibah, dan penggalangan dana kecil.

Baca Juga: ‘Keganasan’ Taliban Makin Menjadi-jadi, Terjadi Ledakan Bom Bunuh diri di Luar Bandara Kabul Afghanistan, 11 Orang Tewas Termasuk Wanita dan Anak-anak

Uang tersebut dimaksudkan untuk membayar sewa penerbangan, tetapi tantangan logistik tetap ada, sehingga diperlukan koordinasi antara militer AS dan Taliban.

Rintangan lainnya yang terbesar adalah menemukan negara ketika yang mengizinkan pesawat yang membawa hewan untuk mendarat.

Semua hewan di Kabul Small Animal Rescue yang coba dievakuasi ini memiliki dokumen untuk memasuki AS, tetapi semua staf Afghanistannya telah mengajukan permohonan visa P1, yang mengharuskan pelamar diperiksa di negara ketiga.

"Kami membutuhkan izin mendarat untuk hewan kami," kata Maxwell-Jones dalam pesan video berapi-api yang diposting di Twitter pada hari Senin.

"Kami membutuhkan izin pendaratan karena saya pikir itu akan terus menjadi lebih sulit."

Pada hari yang sama saat dia memposting video itu, sekitar selusin pejabat Taliban, termasuk satu orang memegang peluncur granat berpeluncur roket, muncul di kediaman Maxwell-Jones di Kabul dan menyuruh dia meninggalkan negara itu.

"Saya tidak bersenjata. Mereka baru saja masuk ke rumah saya," katanya.

"Mereka mengatakan LSM akan diizinkan untuk tinggal," tambahnya, merujuk pada pernyataan sebelumnya tentang status LSM oleh kelompok tersebut.

"Tetapi, saya pikir semua orang percaya itu bohong."

Baca Juga: Kekhawatiran AS Jadi Kenyataan, Ledakan Bom Terbaru di Kabul Diklaim ISIS-K, Tewaskan 12 Tentara AS dan 60 Warga Sipil

Maxwell-Jones mengatakan kepada Taliban bahwa dia sedang dalam proses pergi dengan stafnya dan membutuhkan lebih banyak waktu.

Maka, penjaga Taliban pun ditempatkan di rumahnya sejak itu dan kelompok itu telah setuju untuk mengawal dia dan stafnya ke bandara dalam beberapa hari mendatang.

Puluhan ribu warga Afghanistan yang putus asa meninggalkan negara itu telah mengepung bandara Kabul sejak Taliban mengambil alih kota itu pada 15 Agustus.

Kerumunan membuat jalan masuk menjadi sulit dan menimbulkan hambatan lain bagi evakuasi kelompok penyelamat.

Tetapi menjadi rintangan lain adalah mendapatkan izin dari militer AS untuk mendaratkan penerbangan sewaan di bandara.

Menurut Maxwell-Jones, ketika dia pertama kali menelepon pejabat AS dan mengatakan kepada mereka bahwa dia ingin mengevakuasi binatang, mereka malah memecatanya.

"Sekarang orang-orang di AS meminta senator dan negara bagian (perwakilan) untuk membahas kami, jadi kami menjadi daya tarik bagi mereka,” kata Maxwell-Jones.

Namun hingga Rabu sore, izin masih belum diberikan dan waktu hampir habis.

Meskipun suasana kacau di bandara Kabul dan kekhawatiran bahwa beberapa orang Amerika dan warga Afghanistan yang berisiko mungkin tertinggal, namun Presiden Joe Biden telah mengesampingkan perpanjangan tenggat waktu, The Associated Press melaporkan Selasa.

Baca Juga: Meregang Nyawa Tepat 2 Hari Sebelum Serangan 11 September, Inilah Ahmad Shah Massoud, Singa Pansjir yang Tak Pernah Bisa Ditaklukan Uni Soviet dan Taliban, Anaknya Tak Kalah Tangguh

Sementara, Taliban juga bersikukuh bahwa AS menarik diri pada tanggal batas waktu.

Saat mereka bersiap untuk pergi, staf di Kabul Small Animal Rescue, telah mengumpulkan anjing dan kucing yang ditinggalkan oleh orang lain yang melarikan diri dari negara itu.

Maxwell-Jones mendirikan kelompok penyelamat hewan itu pada tahun 2018 sebagai proyek sampingan saat bekerja dengan Heart of Asia Society, sebuah wadah pemikir yang bekerja untuk perdamaian berkelanjutan di negara ini.

Organisasinya itu menyelamatkan hewan liar, menyediakan layanan kedokteran hewan, membantu mengirim hewan ke luar negeri untuk diadopsi.

Dalam sebuah wawancara April lalu, Maxwell-Jones mengatakan, bahwa dua pertiga dari anjing yang dia kirim ke AS pada minggu sebelumnya adalah untuk anggota layanan, yang berteman dengan hewan saat ditempatkan di negara itu.

Baca Juga: Dikira Kejam Karena Berlakukan Hukum Islam Tetapi Malah Membuat Wanita Tersiksa, Ternyata Ini Tujuan Asli Taliban Meminta Wanita Untuk Tidak Keluar Rumah

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari

Artikel Terkait