Setelah pembunuhan Caesar pada tahun 44 SM, putra angkatnya Oktavianus memulai perebutan kekuasaan untuk kepemimpinan Romawi, terutama melawan politisi dan jenderal Mark Antony yang telah menjadi salah satu sekutu dekat Caesar.
Cleopatra dipanggil ke Tarsus (di Turki modern) pada tahun 41 SM oleh Mark Antony dan dikatakan telah memasuki kota dengan berlayar menyusuri Sungai Cydnus dengan tongkang yang dihias dengan layar ungu, sambil mengenakan jubah dewi Yunani Aphrodite.
Antony dan Cleopatra segera menjadi sekutu dan kekasih.
Inilah akhirnya yang menyebabkan keuntungan Oktavianus karena ia mampu meyakinkan Senat Romawi bahwa Antony adalah pengkhianat di bawah kekuasaan penggoda licik, dan pada 32SM Roma menyatakan perang terhadap Cleopatra.
Konflik berakhir pada 2 September 31 SM dengan Pertempuran laut Actium, dekat Preveza di barat laut Yunani, melansir onthisday.
Keterlibatan berkembang menjadi kekalahan kekuatan gabungan Antony dan Cleopatra dari 230 kapal dan 50.000 pelaut.
Pasangan itu kemudian terpaksa melarikan diri ke Mesir di mana mereka berjongkok di Alexandria.
Tahun berikutnya, Oktavianus mengepung kota dan, karena kalah jumlah, Antony menyerah.
Dalam tradisi Romawi yang terhormat, dia bunuh diri dengan menjatuhkan pedangnya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR