Intisari-Online.com - KonflikLaut China Selatan bermula padaawal tahun 2020 lalu.
Pada saat itu, China mendadak mengklaim 90% wilayahLaut China Selatan.
Sehingga konflikLaut China Selatan pun tak terhindarkan.
Nah, ternyata ada alasan terselebung di balik klaim China atas Laut China Selatan.
Dilansir dariexpress.co.uk pada Minggu (1/8/2021),China dilaporkan telah membangun pertahanannya di Laut China Selatan.
Tujuannya untuk menangkal setiap serangan di perairan yang disengketakan yang mereka klaim sebagai miliknya.
Associate Fellow Program Asia-Pasifik di Chatham House, Bill Hayton, telah mengklaim China ingin "menyembunyikan" sesuatu mengerikan di tengah perairan yang disengketakan sebagai strategi pertahanan.
"Saya pikir China memiliki beberapaambisi di Laut China Selatan," kataBill Hayton.
"SebabChina sangat yakin tentang bebatuan dan terumbu karang di dalam sembilan garis putus-putus."
China tidak mengklaim batu dan terumbu di bagian selatan laut sampaiPerang Dunia 2.
Namun mereka mengklaimnya pada tahun 2020 lalu.
"Saya pikir mereka sedang mencari cara untuk mengekstrak minyak dan gas serta memanen semua ikan di Laut China Selatan."
"Saya juga berpikir mereka ingin menyembunyikan kapal selam nuklir rudal balistiknya di perairan dalam di tengah Laut China Selatan sebagai pertahanan strategis untuk pembalasan nuklir."
"Saya pikiritu adalah sejumlah alasan di balik tindakan China."
SebelumnyaChina telah diekspos karena membangun "Tembok Besar Bawah Air" di perairan internasional Laut China Selatan untuk memata-matai negara-negara sekitarnya.
China juga telah membangun serangkaian platform pengawasan yang mencakup bagian-bagian Laut China Selatan.
Banyak radar mengambang di perairan China, tetapi beberapa di perairan internasional.
Ada yang menyebut sikap China itu untuk memantau pergerakan Angkatan Laut AS.
Penelitian oleh CSIS Asian Maritime Transparency Initiative menemukan bahwa platform pengawasan adalah bagian dari "Jaringan Informasi Laut Biru" China.
Platform dipasang dengan menara sensor elektro-optik/inframerah, radio frekuensi tinggi dan tiang seluler, menurut Forbes.
Terletak dekat dengan Paracel dan Pulau Spratly, mereka akan meningkatkan jangkauan radar China di Laut China Selatan.