Intisari-online.com - Seperti yang kita tahu, beberapa negara di Barat telah sedikit demi seidikit melonggarkan penguncian mereka.
Seperti Inggris, yang merencanakan untuk hidup berdampingan dengan virus corona, dengan menganggapnya sebagai flu biasa.
Lalu di Amerika yang sudah mulai melakukan beberapa kegiatan seperti konser, event-event besar, kegiatan yang membebaskannya untuk berkerumun.
Bahkan hal ini pun tak jarang terkspos di media sosial, yang menunjukkan betapa bebasnya negara-negara barat.
Meski demikian, di balik itu semua ada fakta yang hampir sedikit diketahui oleh dunia luar tentang seperti apa kondisi negara Barat seperti Amerika saat ini.
Seperti yang kita tahu, Amerika seolah telah berhasil mengendalikan Covid-19 di negaranya.
Faktanya, jumlah infeksi Covid-19 masih meningkat pesat di 50 negara bagian, diseluruh AS, akibat varian delta.
AS pada 23 Juli mencatat 64.906 infeksi Covid-19 baru dan 413 kematian.
Ini adalah hari di mana AS mencatat jumlah infeksi baru tertinggi sejak akhir April, setara dengan tahap awal epidemi Covid-19 di AS tahun lalu.
Negara bagian Florida menyumbang jumlah infeksi tertinggi per hari di AS dengan 13.256 kasus, diikuti oleh California dengan 9.481 kasus dan Texas dengan 6.708 kasus.
Rata-rata dalam seminggu terakhir, AS mencatat sekitar 43.700 infeksi baru per hari, naik 65% dari 7 hari sebelumnya dan hampir tiga kali lipat dengan data yang tercatat 2 minggu lalu, menurut CNBC.
AS pernah mengalami Juni dengan jumlah infeksi terendah dalam 15 bulan.
Namun, data menunjukkan bahwa varian Delta menyebar dengan cepat, karena semakin sedikit orang Amerika yang mendapatkan vaksin Covid-19.
Tingkat vaksinasi di AS mencapai puncaknya pada lebih dari 3 juta dosis per hari pada bulan April, dan sejak itu turun menjadi 530.000 dosis per hari.
Negara-negara bagian yang merupakan titik panas untuk infeksi baru seperti Louisiana, Arkansas, Missouri, Florida, dan Nevada semuanya memiliki tingkat vaksinasi di bawah rata-rata nasional.
Jumlah kasus Covid-19 yang membutuhkan rawat inap di AS juga meningkat 32% dari sepekan lalu.
"Jumlah kematian belum meroket berkat tingkat vaksinasi yang signifikan, terutama untuk populasi berisiko tinggi di atas usia 65 tahun," kata Dr Chin-Hong, spesialis penyakit menular di University of California dengan CNBC.
"Saya tidak berharap tingkat kematian akibat Covid-19 di AS meningkat lagi," katanya.
Hingga 97% kasus parah dan 99,5% kematian akibat Covid-19 di AS tidak divaksinasi, kata Ahli Bedah Umum Vivek Murthy di Gedung Putih pada 22 Juli.
Presiden AS Joe Biden dan direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Rochelle Walensky, keduanya menyebut situasi infeksi saat ini sebagai "pandemi orang yang tidak divaksinasi".
"Varian Delta sangat menular dibandingkan dengan strain virus SARS-CoV-2 yang telah muncul sebelumnya," kata Mr Walensky.
"Ini adalah varian virus dengan penyebaran tercepat yang pernah saya lihat dalam 20 tahun karir saya," katanya.
Dr Anthony Fauci, anggota tim anti-epidemi Gedung Putih, mengatakan, "Cara terbaik dan tercepat untuk mengalahkan varian Delta adalah dengan memvaksinasi."