Intisari-Online.com – Sisa-sisa pesawat pengebom Amerika saat Perang Dunia II ditemukan di Sungai Yangtze, China, diyakini bagian dari pasukan ‘Harimau Terbang’.
Bagian bawah pesawat, mesin serta badan pesawat adalah bagian-bagian yang dibawa keluar, dengan tulisan ‘Nort American Aviation’ bersama dengan pelat dengan tulisan nomor seri pesawat dan tanggal produksinya, yaitu 15 Februari 1943.
Patrick Lucas, seorang sarjana AS, mengatakan bahwa pesawat itu adalah pembom B-25 Amerika yang diyakini berasal dari pasukan ‘The Flying Tiger’.
Pasukan tersebut merupakan unit pilot militer khusus AS yang diberi tanggung jawab untuk melatih penerbang China dalam pertempuran selama Perang Dunia II.
Menurut salah satu nelayan yang menemukan puing-puing tersebut, Ma Jinbin, dalam sebuah wawancara dengan sebuah surat kabar China, seringnya jaring tersangkut di lokasi kecelakaan mendorong mereka untuk menjelajahi daerah yang mengarah ke penemuan itu.
Lucas, yang merupakan keturunan pilot Angkatan Udara AS, telah melakukan perjalanan ke wilayah tersebut enam tahun lalu untuk mencari lokasi kecelakaan tetapi tidak berhasil menemukan lokasi yang tepat.
The Flying Tigers sebenarnya hanya julukan dari 1st American Volunteer Group, sebuah kelompok yang terdiri dari pilot dari Angkatan Darat Amerika Serikat (USAAF), Angkatan Laut AS (USN) dan Korps Marinir AS (USMC), direkrut di bawah otoritas presiden saat itu presiden AS Franklin Roosevelt dan berada di bawah pengawasan Claire Lee Chennault.
Pasukan itu dibagi menjadi tiga skuadron pesawat tempur dengan armada berjumlah sekitar 43 dengan 84 pilot.
Seluruh unit dilatih di Burma pada tahun 1941 sebelum AS resmi memasuki Perang Dunia II dengan misi mempertahankan Cina dari serangan Jepang.
Beberapa menyatakan bahwa kelompok itu adalah perusahaan militer swasta dan karena alasan ini para anggotanya, disebut tentara bayaran.
Pesawat perang unit ini membuat wajah hiu yang dilukis di atasnya, fitur ini membuat mereka paling dikenal di antara kerajinan perang dan unit tempur individu selama Perang Dunia II.
Ia melihat aksi pertamanya pada 20 Desember 1941, hanya 12 hari setelah pemboman Pearl Harbor.
Ini membawa cerita kemenangan di titik terendah AS dalam perang membawa pasukan AS dan Sekutu, pada umumnya, berharap bahwa mereka akhirnya akan menang atas Jepang pada akhirnya.
Menjelang akhir Perang Dunia II, seluruh unit dimasukkan ke dalam angkatan udara reguler AS dengan lebih dari 700 pesawat dan merupakan bagian dari penegakan yang berperang melawan Jepang atas China dan Burma.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari