Intisari-Online.com - Bicara soal Hari Kebangkitan Nasional, pasti tidak akan lepas dari organisasi Budi Utomo.
Karena dari lahirnyaorganisasi Budi Utomo, maka lahirlahHari Kebangkitan Nasional.
Oleh karenanya,Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei.
Baca Juga: Kisah dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, Pelopor Hari Kebangkitan Nasional
Sama dengan tanggal lahirnya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908.
Dan jika bicara soalHari Kebangkitan Nasional, maka nama Ki Hajar Dewantaratidak bisa kita lupakan.
Kita semua tahu Hari Kebangkitan Nasional berawal dari semangat para pemuda Indonesia yang ingin menuntut ilmu.
Mereka tak hanya ingin pandai berperang, namun juga unggul di dunia pendidikan.
Dan nama Ki Hajar Dewantara sangat kental dengan dunia pendidikan.
Baca Juga: Ini Peran Douwes Dekker, Salah Satu Pelopor Hari Kebangkitan Nasional
Dirinya merupakan tokoh yang mendirikan Taman Siswa.
Taman Siswa menjadi lembaga pendidikan pertama yang memberikan kesempatan bagi rakyat pribumi menengah ke bawah untuk memiliki pendidikan yang sama dengan bangsawan.
Ki Hajar Dewantara kemudian juga aktif berpolitik setelah bergabung dalam Indische Partij.
Diaterkenal dengan ucapannya, "Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani" yang kini menjadi semboyan pendidikan Indonesia.
Pemilik nama lengkap Raden Mas SoewardiSoerjaningrat ini lahir di Pakualaman tanggal 2 Mei 1889.
Tapi namanya berubah sejak 1992 menjadiKi Hajar Dewantara.
Ia ialah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politis, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.
Dalam kabinet pertama Republik Indonesia, Ki Hajar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pengajaran Indonesia (kini bernama Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan) yang pertama.
Baca Juga: Inilah Tokoh Hari Kebangkitan Nasional, Dr. Sutomo yang Juga Pendiri Organisasi Budi Utomo
Karena begitu berjasa bagi sejarah Indonesia, khususnya di dunia pendidikan, tanggal lahirnyadiperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Namanya juga diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara.
Potret dirinya diabadikan pada yang kertas pecahan Rp20.000 edisi 1998.
Ia dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2 oleh Presiden RI, Soekarno, pada 28 November 1959.
Itu terjadi hanya beberapa bulan setelah dia meninggal dunia.
Ki Hajar Dewantarameninggal di Yogyakarta tanggal 26 April 1959 padausia 69 tahun dandan dimakamkan di Taman Wijaya Brata.
Baca Juga: Catat, Inilah 3 Makna Hari Kebangkitan Nasional di Zaman Sekarang