Berbeda dengan vaksin yang menggunakan teknologi mRNA seperti Pfizer atau Moderna, Sputnik V menggunakan adenovirus, bentuk virus corona yang tidak aktif.
Metode produksi vaksin ini telah diuji secara aktif selama lebih dari 50 tahun, dengan lebih dari 250 uji klinis dalam dua dekade terakhir, kata lembaga Gamaleya.
Vaksin yang menggunakan teknologi ini termasuk AstraZeneca dan Johnson & Johnson.
Namun, Sputnik V menggunakan adenovirus sendiri yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya.
Sputnik V belum disetujui untuk penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau badan pengatur Eropa untuk alasan seperti keamanan dan efektivitas.
Namun, jurnal ilmiah terkemuka seperti The Lancet dan Nature telah menerbitkan semua penelitian yang menunjukkan bahwa vaksin Sputnik V "aman dan efektif", menurut surat kabar Rusia RT.
Source | : | CNN,24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR