Bak Diremehkan Oleh Amerika dan Barat dengan Cara Ini, Rusia Blak-Blakan Ungkap Cara Membuat Marah Amerika, Hanya dengan Lakukan Ini di Wilayah Amerika

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Kapal perang Amerika di Laut China Timu.
Kapal perang Amerika di Laut China Timu.

Intisari-onliene.com - Permusuhan antara Amerika dan Rusia tampaknya semakin menjadi-jadi saja.

Rusia yang bergabung dengan China, kini harus menghadapi provokasi dari Amerika dan negera-negara Barat.

Tak hanya itu saja, tindakan provokasi juga berulang kali dilakukan negara-negara barat pada Rusia.

Dalam hal ini seorang meremehkan Rusia bahwa tindakan itu dianggap sebagai hal sepele.

Baca Juga: Ditinggalkan Tentara Amerika, Afganistan Langsung Kacau Balau 85 Persen Wilayahnya Langsung Dikuasi Taliban, Afganistan Sampai Memelas Bantuan Pada China dan Rusia, Tapi Malah Begini Responnya

Menanggapi hal itu, Rusia ungkap skenario yang menurutnya akan memancing kemarahan Amerika.

Melansir 24h.com.vn, pada Minggu (11/7/21), semua berawal dari latihan di dekat garis pantai Rusia oleh Amerika dan sekutunya.

"Latihan di dekat garis pantai Rusia, dengan partisipasi kapal perusak serta transportasi dan kapal amfibi Amerika Serikat dan sekutunya, adalah provokasi," kata Kedutaan Besar Rusia di Washington dalam sebuah pernyataan.

Sebelum membandingkan skenario di atas, simulasi latihan yang dipimpin oleh Moskow di pantai selatan Amerika Serikat, juga bisa menjadi kartu balas dendam Rusia.

Baca Juga: Tak Lama Setelah Tentara AS Pergi, Afghanistan Minta Bantuan Rusia, China dan India, Untuk Apa?

Menurut mereka tindakan serupa juga bisa memicu kemarahan Amerika.

"Bayangkan situasi di mana Rusia berlatih di Teluk Meksiko. Langkah seperti itu akan menimbulkan badai kemarahan dari AS," lanjut Kedutaan Besar Rusia.

Situasi di hotspot Laut Hitam semakin diperumit oleh ketegangan atas status semenanjung Krimea, yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014.

"Kami mendesak mitra kami untuk memahami satu hal sederhana: Rakyat Krimea membuat pilihan pada tahun 2014," kata Kedutaan Besar Rusia.

"Keputusan mereka harus dihormati. Upaya Barat untuk menguji tekad Rusia untuk mempertahankan integritas Teritorial dengan latihan seperti itu pasti akan gagal," tegas Kedutaan Besar Rusia.

Pernyataan itu dibuat dalam konteks AS dan sekutunya melakukan latihan besar-besaran Sea Breeze di Laut Hitam, meskipun ada keberatan dari Rusia.

Letnan Angkatan Laut AS Bobby Dixon membandingkan latihan itu dengan "koalisi multinasional untuk kemitraan dan stabilitas kawasan Laut Hitam".

Menurut Dixon, Sea Breeze dilakukan tanpa menyasar negara atau event manapun, karena latihan ini sudah diadakan setiap tahun sejak 1997.

Baca Juga: Indonesia Disorot Dunia karena Lonjakan Covid-19, Ternyata Negara Asia Tenggara dan Dua Negara Ini Juga Digambarkan dengan Potensi Covid-19 yang Tak Kalah Berbahaya

Artikel Terkait