Dengan memiliki gigi yang besar dan tebal, hal itu menunjukkan bahwa mereka adalah omnivora yang dapat menggiling makanan keras dan berserat.
Karena ukurannya yang sangat besar, bigfoot zaman pleitosen ini harus makan makanan dalam jumlah yang besar juga.
Akan tetapi, ketika masa pleitosen kebanyakan hutan berubah menjadi sabana, hal tersebut membuat gigantopithecus kekurangan makanan.
Dilansir dari National Geographic, tubuh yang lebih besar tidak hanya membutuhkan makanan yang lebih besar, namun juga cenderung memiliki lebih sedikit anak. Kekurangan makanan dan rendahnya tingkat reproduksi inilah yang membuat Gigantopithecus blacki punah dari muka bumi.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR