Intisari-Online.com – Pesawat ‘antik’ Perang Vietnam yang sudah ‘pensiun’, kembali digunakan Pasukan Khusus Amerika dalam konflik Afghanistan dan Irak.
Perang bukanlah permainan, juga tidak biasanya dilakukan oleh pensiunan, terutama mereka yang telah pensiun selama lebih dari 30 tahun.
Namun, para pensiunan yang dimaksud ini bukanlah manusianya, tetapi adalah pesawat terbang.
Dua OV–10 Bronco, keluar dari 'pensiun'nya untuk mendukung Pasukan Khusus di Irak.
Menurut Tyler Rogoway, pesawat-pesawat itu sebelumnya digunakan dalam Perang Vietnam dan telah terbukti menjadi kendaraan serba guna yang dapat terbang dan bertempur.
Pesawat itu bisa berkeliaran berjam-jam, menembak langsung ke musuh, menaikkan pasukan terjun payung dan kargo, atau menyerang dengan senjatanya sendiri.
Banyak yang berpikir pesawat itu sudah tepat untuk pensiun, namun akhirnya menjadi pesawat pendukung udara ringan yang sempurna untuk Afghanistan.
Dua Bronco itu tahun 2016 baru saja menjalankan misi di Irak dan Suriah, diperkirakan berasal dari NASA, yang awalnya mengambil pesawat pensiunan untuk melakukan tes udara, atau mungkin dari Departemen Luar Negeri, yang telah mengirim Broncos ke Columbia dalam upaya untuk menindak perdagangan narkoba.
Kali ini, pesawat turbo-prop yang kokoh menyelesaikan 120 misi tempur dan dikatakan telah bertindak sebagai pelindung bagi tentara yang memerangi teroris ISIS di suatu tempat di wilayah Timur Tengah.
Komando Pusat AS tidak akan mengkonfirmasi di mana mereka berbasis, atau target yang mereka serang, tetapi mengatakan bahwa mereka terlibat dalam Operasi Inherent Resolve, melawan ekstremis di Suriah dan Irak.
OV-10 Bronco adalah pesawat turbo-prop, serang ringan dan observasi Amerika dan merupakan pesawat yang sangat cocok untuk pertempuran kontra-pemberontakan.
Pesawat-pesawat ini dapat lepas landas dalam waktu yang sangat singkat dan dapat terbang sangat rendah, sehingga dapat digunakan untuk membantu Pasukan Khusus Amerika, menurut Daily Beast.
Persenjataan yang dipasang pada pesawat diperkirakan mencakup 2000 butir amunisi, yang mungkin digunakan untuk melawan para ekstremis, menghentikan mereka sebelum mereka dapat menghindari pasukan darat Amerika dan Irak.
Seorang juru bicara Komando Pusat mengkonfirmasi bahwa militer AS sedang menguji kedua Bronco itu di Irak dan Suriah untuk melihat apakah mereka akan menjadi pengganti yang layak untuk F-15 dan F/A-18 yang lebih mahal yang digunakan untuk sebagian besar serangan udara di negara-negara tersebut.
Meskipun akan ada pertimbangan lain untuk dipertimbangkan, katanya, Bronco dapat beroperasi hanya dengan $1.000 untuk setiap jam di udara sementara F-15 dapat menghabiskan biaya hingga $40.000 per penerbangan.
Selama tahun 1960-an OV-10, dikembangkan sebagai pesawat serang kecil yang murah dan banyak digunakan di Vietnam.
Hal tersebut karena pesawat tersebut mampu lepas landas dari lapangan udara yang kasar di dekat medan perang.
Selain itu, perbaikan dapat dilakukan dengan peralatan biasa dan tidak diperlukan peralatan darat untuk menghidupkan mesin.
Kedua alasan itu merupakan pertimbangan terpenting, terutama pada masa perang.
Pesawat tersebut dapat membawa dua awak dan memiliki kecepatan maksimum 281 km/jam.
Pesawat OV-10 pertama kali digunakan di Vietnam pada Juli 1965.
Komandan serangan bom (pengendali udara depan) menggunakannya untuk melakukan pengamatan, persiapan serangan udara terbang mereka selama konflik itu.
Pesawat-pesawat kecil yang mudah beradaptasi ini yang paling sukses.
Pesawat ini bisa melakukan sejumlah besar misi untuk Angkatan Laut AS, Angkatan Udara serta Korps Marinir.
Juga dimasukkan ke dalam layanan di sejumlah negara lain.
Delapan puluh satu dari Broncos hilang selama perang Vietnam, banyak dari kerugian tersebut dikaitkan dengan pesawat yang kurang bertenaga.
Setelah perang, Angkatan Laut, Marinir, dan Angkatan Udara perlahan-lahan mempensiunkan pesawat Bronco mereka sehingga pada tahun 1990-an hanya sedikit dari mereka yang masih digunakan di pasukan Amerika.
Namun, banyak dari pesawat yang dinonaktifkan itu diambil oleh organisasi lain.
Setelah lebih dari 30 tahun setelah Perang Vietnam, Amerika menggunakan pesawat-pesawat ini lagi, kali ini untuk membantu berperang dalam konflik di Afghanistan dan Irak.
Selama tiga bulan di tahun 2016, dua OV-10 Bronco, pesawat serang baling-baling antik Perang Vietnam yang kecil itu terlibat dalam penerbangan penutup atas untuk pasukan darat yang berperang dengan pejuang ISIS di Timur Tengah.
David Axe dari 'Daily Beast' menulis bahwa "penempatan OV-10s' adalah salah satu contoh terbaru dari fenomena luar biasa.
Amerika Serikat, mengambil kesempatan yang diberikan oleh udara bebas untuk seluruh Irak dan Suriah, untuk melakukan uji coba tempur langsung dengan pesawat tempur baru dan yang ditingkatkan, menguji pesawat dalam kondisi yang berpotensi mematikan sebelum melakukan program manufaktur yang mahal.
Waktu akan memberi tahu apakah 'Pensiunan' OV-10 Bronco ini akan sekali lagi menghiasi langit dalam jumlah yang signifikan.
Atau apakah mereka harus membuka jalan untuk pesawat yang lebih besar, lebih cepat, dan lebih berteknologi maju.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di https://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari