Intisari-online.com - Secara umum, insiden Pearl Harbour adalah salah satu momen terbesar dalam sejarah Perang Dunia II.
Insiden ini bisa dikatakan awal mulanya kekalahan Jepang sekaligus, kebangkitan Jepang.
Pada saat itu, Jepang dengan berani melakukan pemboman pada pangkalan militer milik Amerika tersebut.
Namun, Jepang harus membayar harga mahal pasca serangan yang menghancurkan pangkalan militer milik Amerika Serikat tersebut.
Dua kota utama Jepang langsung dibom atom oleh Amerika pada 1945, pemboman yang dikenal dengan serangan Nagasaki-Hiroshima.
Pada serangan tersebut, Jepang langsung memutuskan menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Meski sudah 70 tahun berlalu, insiden itu baru-baru ini malah diungkit kembali oleh Jepang kepada Amerika.
Melansir 24h.com.vn, pada Minggu (4/7/21), Wakil Menteri Pertahanan Yasuhide Nakayama mengatakan pada pemimpin AS untuk melindungi pangkalan militer terpentingnya di Pasifik.
"70 tahun yang lalu, kami menyerang Pearl Harbor, peringatan tentang Rusia harus ditangani dengan hati-hati," pejabat Jepang itu menjelaskan pandangannya.
Selain itu, Wakil Menteri Pertahanan Jepang Yasuhide Nakayama juga meminta pemerintah AS untuk secara aktif menahan China, yang pengaruhnya di Asia tumbuh setiap tahun.
Pearl Harbor adalah landmark bersejarah paling terkenal di Kepulauan Hawaii.
Pelabuhan laut dalam ini terletak di sebelah barat Honolulu di pulau O'ahu, di tengah Samudra Pasifik Utara.
Karena lokasinya yang strategis, Pearl Harbor segera digunakan oleh Amerika sebagai pangkalan komando, pangkalan logistik, fasilitas perawatan dan perbaikan kapal perang armada Pasifik.
Dari pangkalan ini, Armada Pasifik Angkatan Laut AS dapat mengendalikan seluruh Pasifik Utara dengan armada permukaan, kapal selam, dan angkatan udaranya, sambil menahan serangan dari luar.
Penjaga di pelabuhan sangat berhati-hati dengan sistem wire mesh khusus terhadap torpedo dan kapal selam.
Selama Perang Dunia II, Nazi Jepang kembali memperkirakan bahwa serangan mendadak ke Pearl Harbor akan mencegah dan menjaga armada Pasifik AS dari campur tangan dalam perang.
Hal ini direncanakan Jepang untuk melawan, menginvasi Asia Tenggara, melawan Inggris, Belanda dan Amerika.
Tapi Pearl Harbor mungkin adalah alasan besar mengapa Jepang pada khususnya dan kaum fasis pada umumnya gagal dalam Perang Dunia II.
Alih-alih mengecilkan hati Amerika dari serangan pendahuluan sehingga Jepang dapat terus menaklukkan Asia Tenggara tanpa gangguan, itu malah menjadi bumerang dan bertentangan dengan rencana semula.