Disebut-sebut Bisa Jadi 'India Kedua', Kondisi Terburuk di Indonesia Sudah Mulai Terasa, Pasien Terus Menumpuk hingga Kapasitas Rumah Sakit Mulai Penuh

Mentari DP

Penulis

Indonesia dijuluki 'India Kedua'.
Indonesia dijuluki 'India Kedua'.

Intisari-Online.com - Indonesia dijuluki 'India Kedua' terkait pandemi virus corona (Covid-19).

Diketahui India menghadapi gelombang kedua lonjakan virus corona dan membuat negara itu nyaris kolaps.

Lalu apakah Indonesia akan berakhir seperti India?

Baca Juga: Mayoritas Pasien Sampai Meninggal, Pantas Saja Kasus Virus Corona Melonjak di Bangkalan, Intip Saja Perilaku Seenaknya Warga di Sana, Dokter: Kami Tak Bisa Berbuat Apa-apa

Dilansir dari kompas.com pada Rabu (16/6/2021),AhliEpidemiologidari Griffith University Australia Dicky Budiman memprediksi Indonesia akan menghadapi lonjakan kasus virus corona pada akhir Juni 2021 ini.

Dan itu bisa membuatIndonesia dijuluki 'India Kedua'.

BahkanDicky Budiman sudah menyampaikannya sejak bulan Januari 2021 kemari.

"Seperti yang saya sampaikan bahwa akhir Juni ini adalah puncak kasus Covid-19," kata Dicky.

"Masa kritis ini bisa terjadikalau kita tidak respons dengan penguatan 3T."

Baca Juga: Sudah Ditetapkan Sebagai Pandemi Baru di India, Wabah Mengerikan Jamur Hitam Sudah Muncul di Amerika, Akankah Jadi Covid-19 Jilid 2?

Perlu diketahui 3T yaitu pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing), dan perawatan (treatment).

Dan menurutnyasejak Januari hingga awal Juni tidak ada perubahan terkait 3T.

Bahkan Dicky menilai pemerintah Indonesia tidak fokus pada bidang kesehatan.

Akan tetapilebih dominan pada sektor ekonomi.

"Ini artinya kita memiliki amunisi atau bekal yang tidak terlalu kuat ya dalam mencegah ledakan kasus akhir Juni ini."

"Terutama dilihat dari pengaruh varian Corona Alpha dan varian Delta yang jauh lebih serius," ujar dia.

Oleh karenanya, Dicky memperingatkan agar jangan kaget jika angka kematian akibat Covid-19 meningkat dan menimbulkan kekacauan difasilitas pelayanan kesehatan.

Jika Indonesia benar-benar tidak bersiap, maka mungkin saja Indonesia bakal menjadi next India.

"Potensi itu ada, walaupun mungkin enggak sedrastis India ya harapan saya, tapi mendekati atau menyerupai akan ada potensinya," ucap dia.

Apalagi menurutnyalonjakan kasus Covid-19 tidak bisa dihindari.

Masih banyak masyarakat yang tidak patuh dan tidak menerapkan protokol kesehatan.

Selain itu, banyak daerah yang masih belum maksimal melakukan 3T.

Baca Juga: Covid-19 di India Belum Mereda, Rekaman Mengerikan Ini Ungkap Mayat-mayat di India yang Belum Dimakamkan Sampai Dimakan Anjing, Benarkah Sampai Separah Itu?

Bukti ucapan Dicky sudah terlihat sejak kasus Covid-19 meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Bahkan kasus mulai menembus 10.000 kasus hanya dalam satu haru.

"Pada saat ini tujuh hari terakhir kita memang melihat adanya tren kenaikan kasus aktif di 22 provinsi."

"Anggap saja ini sebagai lampu kuning," ujar Dewi dikutip dari tayangan rapat koordinasi penanganan Covid-19 nasional melalui YouTube Pusdalops BNPB, Senin (14/6/2021).

Secara umum, kata dia, di seluruh provinsi tidak ada yang mengalami keterisian RS hingga di atas 70 persen.

"Tetapi terdapat tujuh provinsi dengan keterisian RS rujukan ntara 50 sampai 70 persen," tutur Dewi.

Baca Juga: Padahal Negaranya Porak-poranda Akibat Covid-19, Nyatanya Pertumbuhan Ekonomi di India Meningkat, Terbongkar Ini Rahasianya

Artikel Terkait