Otoritas Pengawas Keamanan Produk Kesehatan Afrika Selatan (SAHPRA) telah memutuskan untuk tidak menggunakan 2 juta dosis vaksin Covid-19 yang disimpan di sebuah pabrik di kota Gqeberha, menurut RT.
Bahan yang digunakan untuk membuat vaksin ini berasal dari sebuah pabrik di Baltimore, AS.
Pekan lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengumumkan bahwa 60 juta dosis vaksin J&J dibatalkan di pabrik tersebut.
SAHPRA telah menangguhkan penggunaan vaksin ini sejak Juni untuk menunggu informasi resmi dari FDA.
Pabrik vaksin di Baltimore memproduksi vaksin J&J dan AstraZeneca.
Untuk beberapa alasan, pekerja pabrik secara keliru mencampur bahan untuk kedua vaksin tersebut, sehingga menghasilkan kualitas di bawah standar.
"Seperti yang diklaim FDA, kami memiliki 2 juta dosis vaksin yang terpengaruh," kata penjabat Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Mmamoloko Kubayi-Ngubane, Kubayi-Ngubane.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR