Akibatnya, tubuhnya kering kerontang dan tak bisa lagi bertahan.
Tak diragukan lagi kematian, cepat atau lambat, pasti akan datang diiringi dengan penderitaan yang tak tertahankan.
Immurement memang dikenal amat menyiksa.
Tak hanya memakai tembok cor dan kotak kayu, ada pula yang memakai peti mati.
Bentuk eksekusi ini berbeda dari dikubur hidup-hidup, di mana korban biasanya meninggal sesak napas.
Immurement jauh lebih kejam dan mencekam.
Metode eksekusi ini juga pernah dipakai hukuman untuk perempuan di Kekaisaran Romawi yang melanggar sumpah kesuciannya.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR