Intisari-Online.com - Banyak eksekusi mati yang dilakukan dengan kejam pada awal abad 20.
Salah satunya adalah metode immurement, yang seolah membiarkan si pesakitan "menikmati" proses menuju ajal.
Metode ini membuat terpidana mati dimasukan ke ruangan kecil yang hanya cukup untuk tubuhnya.
Selanjutnya, terpidana ditutup dan dilupakan begitu saja.
Hal ini tentu akan membuat terpidana mati akan tewas perlahan karena dehidrasi, kelaparan, dan kehabisan nafas.
Dalam sejarah, konon pernah ada seorang wanita di Mongolia yang disiksa dengan metode ini.
Namun, dia bukannya dikurung dalam ruangan kecil berdinding tembok seperti yang dipraktikan pada zaman Romawi Kuno, melainkan dimasukan dalam kotak kayu yang hanya menyisakan lubang selebar leher.
Dia dibiarkan mati kelaparan dan dehidrasi di bawah terik matahari.
Baca Juga: Inilah Delapan Metode Eksekusi Paling Brutal dari Sejarah Kuno, Termasuk Penyaliban
Source | : | kompas |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR