Dia menyatakan statusnya sebagai yatim piatu dalam sebuah wawancara dengan Kantor Layanan Strategis.
Setelah menghabiskan dua tahun di Universitas Marquette, dia mendaftar di Angkatan Darat AS pada usia sembilan belas tahun dan dikirim ke pelatihan untuk penanganan bahan peledak di Kanada.
Salah satu petugas yang bekerja dengannya berpikir negatif terhadap Refkin dan mengirimnya ke Inggris tanpa izin sebelumnya.
Amerika Serikat ketika itu belum secara resmi menjadi anggota Pasukan Sekutu, semua orang mengira dia orang Kanada dan sebelum Angkatan Darat AS mengetahuinya, dia sudah bekerja untuk Perlawanan Prancis.
Pengetahuannya tentang bahan peledak dan bahasa Jerman yang fasih membuatnya menjadi aset berharga bagi Sekutu.
Setelah bekerja beberapa misi untuk Inggris, Refkin mulai bekerja untuk Amerika Serikat begitu mereka memasuki perang.
Kantor Layanan Strategis memberi kebebasan pada mata-matanya untuk menyelesaikan misi mereka.
Menurut Refkin, "Mereka memberi tahu Anda apa yang ingin mereka lakukan tetapi mereka tidak memberi tahu Anda bagaimana melakukannya."
Pada suatu misi, dia bersosialisasi dengan seorang kolonel Jerman di Paris yang diduduki ketika seorang anggota Gestapo mendekat untuk meminta identifikasi.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR