Salahkan Biden Atas Serangan Hamas ke Tel Aviv, Trump Lupa Dirinya Bergelimang Dosa yang Bikin Rakyat Palestina Makin Menderita dan Israel Makin Jemawa, Lihat Saja Daftarnya

Ade S

Editor

Donald Trump salahkan Joe Biden atas serangan Hamas ke Israel. Padahal dirinya justru bergelimang dosa yang memicu semakin runcingnya hubungan Israel dan Palestina.
Donald Trump salahkan Joe Biden atas serangan Hamas ke Israel. Padahal dirinya justru bergelimang dosa yang memicu semakin runcingnya hubungan Israel dan Palestina.

Intisari-Online.com -Kabar terbaru mengenai konflik antara Israel dan Palestina menyebutkan adanya 67 orang tewas dengan 16 orang di antaranya adalah anak-anak.

Sementara itu, dari kompleks masjid Al-Aqsa dikabarkan sudah lebih dari 200 orang luka-luka sepanjang bentrokan yang terjadi selama 2 malam.

Menanggapi kondisi yang memburuk tersebut, Donald Trump mantan Presiden Amerika Serikat yang terkenal sangat pro Israel malah melontarkan pernyataan tak pantas.

Sang mantan presiden yang terkenal sangat kontroversial tersebut malah menyalahkan Biden atas serangan Hamas terhadap Israel.

Baca Juga: Kisah Kecerdikan TNI Butuh Waktu Berjam-jam Negosiasi Agar Lepaskan Bocah Lebanon yang Ditahan Tentara Israel yang Selalu Siaga dan Todongkan Senjata

Trump seolah lupa akan dosa-dosanya kepada rakyat Palestina secara khusus dan umat Islam sedunia secara umumu selama dirinya menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat.

Dosa-dosa apa saja yang dimaksud? Simak ulasannya berikut ini.

Seiring dengan serangan Israel ke Jalur Gaza yang dilakukan secara masif, Gedung Putih pun memberikan pernyataanya.

Mereka menyatakan bahwa Israel memiliki hak yang sah untuk mempertahankan diri dari serangan roket Hamas namun sangat menentang aksi kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, khususnya yang terjadi di kompleks masjid Al-Aqsa.

Baca Juga: Cantik dan Seksi Tapi Senjata Tak Pernah Lepas dari Tubuhnya Meski Hari Libur, Inilah Keunikan yang Terjadi di Israel

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki saat membuka jumpa pers hariannya.

“Yerusalem, kota yang sangat penting bagi orang-orang beriman di seluruh dunia, harus menjadi tempat hidup berdampingan,” kata Psaki seperti dikutip dariwhbl.com.

Psaki juga menekankan bagaimanpenggusuran keluarga Palestina dan pembongkaran rumah mereka "bertentangan dengan kepentingan bersama kita dalam mencapai solusi untuk konflik tersebut," tutur Psaki.

Psaki juga mengatakan Amerika Serikat menginginkan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, sebuah tujuan yang tidak dikejar Trump secara agresif, dengan mengatakan itu adalah satu-satunya cara untuk memastikan "perdamaian yang adil dan abadi" di antara mereka.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu - Presiden baru AS, Joe Biden
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu - Presiden baru AS, Joe Biden

"Kami percaya Palestina dan Israel berhak atas kebebasan, keamanan, martabat, dan kemakmuran yang setara," katanya.

Hal inilah yang memantik Donald Trump untuk melontarkan pernyataan bernada ejekan kepada Joe Biden.

Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "kurangnya dukungan Biden untuk Israel menyebabkan serangan baru terhadap sekutu kami.

“Amerika harus selalu berdiri bersama Israel dan menjelaskan bahwa Palestina harus mengakhiri kekerasan, teror, dan serangan roket, dan menjelaskan bahwa AS akan selalu mendukung dengan kuat hak Israel untuk mempertahankan diri,” tambah pernyataan itu.

Baca Juga: Kini Jadi Pusat Perang Saudara Israel, Kota Lod Ternyata Pernah Diserang 3 Pria Asing Pembela Palestina, Asal Mereka Bikin Dunia Terngaga

Keberpihakan Trump terhadap Israel pertama kali mendapat sorotan dunia ketika dirinya mengakui bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel.

Pengakuan yang dinyatakan Trump pada 2017 tersebut serta merta langsung membuat Israel secara jemawa memindahkan ibu kotanya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Sebuah keputusan yang secar hukum internasional jelas-jelas tergolong sebagai sebuah pelanggaran.

Apalagi sejak 1980 secara tegas tidak ada satu pun negara yang mengakui kepemilikan Israel atas Yerusalem, termasuk upaya mereka mengubah kondisi geografis dan demografis kota suci tersebut.

Kedutaan besar AS di Yerusalem pada tahun 2018
Kedutaan besar AS di Yerusalem pada tahun 2018

Namun, Israel bergeming dengan keputusan mereka untuk memindahakan ibu kota ke Yerusalem.

Apalagi sejak Donald Trump, lagi-lagi membuat sebuah keputusan yang sontak ditentang banyak pihak, yaitu memindahkan kedutaan besar AS ke Yerusalem.

Seolah belum cukup membuat Muslim seantero dunia geram dengan kebijakan terkait Yerusalem, AS di bawah Trump kembali membuat keputusan kontroversial.

Negeri Paman Sam mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan yang sebelumnya merupakan tanah sengketa.

Baca Juga: Meski Disumpahi Hampir Seluruh Muka Bumi, Siapa Sangka Indonesia Pernah Beli Jet Tempur Israel yang Memang Dikenal Canggih Lewat Misi Rahasia

Kebijakan Donald Trump lain yang pada akhirnya menyulut emosi sebagian besar umat Islam di dunia adalah ketika dirinya mendukung pencaplokan sebagian Tepi Barat dan perluasan pemukiman Yahudi oleh Israel.

Padahal, dua kebijakan tersebut secara nyata melanggar banyak peraturan internasional dan benar-benar menguatkan label mereka sebagai negara Apartheid.

Bayangkan saja, demi para warga Yahudi di negaranya, Israel semena-mena mengusir warga Palestina dari rumahnya sendiri.

Apalagi, tidak jarang proses penggusuran tersebut melibatkan kekerasan yang dilakukan para aparat militer Israel kepada warga-warga lemah tak bersenjata.

Yerusalem
Yerusalem

Hingga akhirnya, Donald Trump mengambil kebijakan yang benar-benar menambah penderitaan warga Palestina.

Trump memotong bantuan sebesar Rp5 triliun untukBadan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Kecaman pun bertubi-tubi dilontarkan kepada Trump yang memang terkenal sangat 'rasis'.

Bahkan, mantan Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert O Blake Jr secara terang-terangan menyebut kebijakan Trump akan semakin memperburuk relasi antara Israel dengan Palestina dan negara Muslim lain.

Baca Juga: Dengan Bawa Dokumen Pribadi dan Barang Berharga, Warga Lakukan Eksodus Setelah Meningkatnya Serangan Israel di Jalur Gaza

Untung saja, tiga kebijakan terakhir pada akhirnya secara resmi dibatalkan oleh penggantinya, Joe Biden.

Benar-benar jadi pertanyaan, apa sajakah yang telah Israel berikan kepada Donald Trump hingga mantan presiden tersebut mati-matian membelanya?

Baca Juga: Hanya dengan Satu Sayap, Pilot Angkatan Udara Israel Ini Daratkan F-15 dengan Aman, Tanpa Pernah Dia Ketahui Sebelumnya

Artikel Terkait