Intisari-Online.com - Senin malam lalu, dua warga Palestina ditangkap dan sepuluh orang terluka dalam bentrokan di Yerusalem Timur, menurut Polisi Israel dan Bulan Sabit Merah Palestina.
Demonstrasi mingguan telah diadakan selama bertahun-tahun di Sheikh Jarrah, dengan aktivis dan penduduk Palestina memprotes penggusuran beberapa keluarga Palestina untuk kaum Yahudi sayap kanan.
Menyusul kejadian tersebut, pemimpin Hamas memperingatkan Israel akan membayar 'harga mahal'.
Melansir Times of Israel, Rabu (5/5/2021), kelompok Hamas di Gaza mengancam Israel pada Selasa atas ketegangan di Yerusalem Timur karena sejumlah keluarga Palestina menghadapi penggusuran sebagai bagian dari upaya berkelanjutan oleh sayap kanan Israel untuk mengambil kendali rumah di lingkungan Sheikh Jarrah.
Dalam pernyataan publik yang langka dari Mohammed Deif, kepala sayap bersenjata Hamas, Brigade Izz ad-Din al-Qassam, Hamas memperingatkan Israel akan membayar "harga mahal" jika penggusuran terus berlanjut.
“Saya memberi hormat kepada orang-orang Palestina yang teguh pada Sheikh Jarrah di Yerusalem yang diduduki, Pimpinan perlawanan dan al-Qassam mengawasi dengan cermat apa yang terjadi di lingkungan sekitar,” kata Deif.
“Ini adalah peringatan terakhir kami, Jika agresi terhadap orang-orang kami di lingkungan Syekh Jarrah tidak segera berhenti, kami tidak akan berpangku tangan dan pendudukan akan membayar harga yang mahal,” dia memperingatkan.
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR