Sosoknya juga dikenal sebagai tokoh dasar dalam sejarah ilmu pengetahuan dunia.
Dia juga disebut sebagai professor par exellence oleh para ilmuwan modern, karena lebih menonjol pada banyak keilmuan di masanya.
Karya ilmiah tulisan Al-Biruni hingga ratusan jumlahnya, yang masih tercatat dalam sejarah adalah al-Asrar al-Baqiyah an Qurun al-Khaliyah tentang rahasia abad silam atau kesan-kesan lama peninggalan sejarah), Maqalid Ilm alHayah tentang ilmu perbintangan), Al-Jamahir fi Al-Jawahir tentang batu-batu permata; Al-Tafhim Li Awali Sina‘ati Al-Tanjim, Al-Jamahir, dan “Al-Saidalah fi Al Tibb”, tentang obat-obatan.
Al Biruni juga menulis tentang sejarah Islam yang kini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul “Chronology of Ancient Nation”.
Banyak karya ilmiah Al-Biruni yang diterbitkan di Eropa dan tersimpan dengan baik di Museum Escorial, Spanyol.
Pembuktian bumi itu bulat
Pada tahun 1030 M, Al-Biruni menulis sebuah ensiklopedi astronomi yang terkenal hingga saat ini, yakni al-Qanun al-Masudi.
Ia berusaha dalam karyanya itu, mengintegrasi dan menginterkoneksikan paham astronomi klasik dengan astronomi modern.
Al Qanun al-Mas'udi merupakan magnumopusnya Al Biruni, dan hingga kini masih menjadi rujukan utama para astronom.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR