Advertorial
Intisari-Online.com - Berita tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 masih menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga korban.
Bahkan ribuan doa telah diberikan netizen Indonesia kepada para awak kapal dan keluarga.
Bagi dunia militer, khususnya Angkatan Laut, kejadian tenggelamnya kapal selam tentu bukankalipertama terjadi.
Bahkan kapal selam nuklir pun pernah tenggelam.
Inilah 9 kisah kapal selam nuklir yang tenggelam seperti dilansir darinavalpost.com pada Minggu (25/4/2021).
1.USS Thresher
Dalam sejarah, hanya ada 2 kapal Amerika Serikat (AS) yang tenggelam. Yang pertama adalahUSS Thresher.
Kapal selam initenggelam pada 10 April 1963 selama uji coba menyelam dalam setelah banjir, kehilangan tenaga penggerak, dan upaya yang gagal untuk meledakkan tangki pemberat darurat.
Semua 129 penumpang tewas. Lokasi tenggelamnya sekitar 350 km timur Cape Cod.
2. USS Scorpion
USS Scorpion merupakan kapal selam kelas Skipjack dan tenggelam pada tanggal 22 Mei 1968.
Tampaknya penyebabnya karena ledakan saat mencapai kedalaman yang ekstrim.
Namun hasil dari berbagai investigasi Angkatan Laut AS atas hilangnya Scorpion tidak meyakinkan.
Yang jelas semuaawak yang terdiri dari 99 orangtewas. Lokasi: 740 kilometer barat daya Azores.
3. Kapal selamK-27
Sebelum runtuh, Uni Soviet melaporkan ada 5 kapal selam nuklirnya yang tenggelamterletak di Distrik Federal Barat Laut.
Yang pertama kapal selam nuklir K-27.
Ini adalah satu-satunya kapal selam Proyek 645 (varian dari kapal selam kelas Proyek 627 November, dengan reaktor berpendingin logam cair).
Pada tanggal 6 September 1982, Angkatan Laut Uni Soviet menenggelamkannya di perairan dangkal 33 m di Laut Kara setelah menyegel kompartemen reaktor.
Penenggelaman di perairan dangkal ini bertentangan dengan rekomendasi Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
4. Kapal selam K-8
K-8 merupakan sebuah kapal selam kelas Proyek 627 November yang hilang pada 11 April 1970 saattertarik di dalam laut setelah terjadi kebakaran di atas kapal.
Semua awak kapal selam yang terdiri dari 52 orang tewas.
Sebelum kejadian itu, pada 8 April 1970, kapal selam itu pernah terbakar dan menyebabkan 8 orang tewas.
5. Kapal selam K-219
K-219 adalah sebuah kapal selam kelas Yankee I Project 667A yang mengalami kerusakan hingga meledak pada tanggal 3 Oktober 1986.
Tak lama kemudian kapal tenggelam. Semua awak kapal berhasil kabur, namun enam orang di antaranya tewas.
6. Kapal selam K-278 Komsomolets
K-278 Komsomolets adalah satu-satunya kapal selam kelas-Mike yang tenggelam karena kebakaran pada 7 April 1989.
Sebanyak 42 awak tewas, banyak akibat menghirup asap dan terpapar air dingin Laut Barents. Sementara 27 awak lainnya selamat.
7. Kapal selam K-429
K-429 merupakan sebuah kapal selam kelas Charlie I Proyek 670A yang tenggelam sebanyak dua kali.
Sekali di laut karena banjir selama penyelaman uji coba pada 23 Juni 1983. Kedua dua tahun kemudian pada 13 September 1985juga banjir di tambatannya.
Enam belas awak tewas dalam insiden pertama.
Setelah kedua kali tenggelam, K-429 dinonaktifkan dua tahun setelah yang kedua.
8. Kapal selam K-141 Kursk
Setelah Uni Soviet runtuh, ada dua kapal selam nuklir Rusia yang tenggelam.
Yang pertama adalah kapal selam nuklirK-141 Kursk.
Ini adalahkapal selam kelas Oscar II yang tenggelam di Laut Barents pada 12 Agustus 2000 setelah ledakan di kompartemen torpedo.
Semua 118 orang di dalamnya dinyatakan hilang.
9. Kapal selamK-159
Kapal selam nuklir K-159 dibiarkan berkarat selama 14 tahun setelah dinonaktifkan.
Klapal selam kelas November era Soviet ini tenggelam di Laut Barents pada 28 Agustus 2003.
Saat itu, badai merobek ponton yang diperlukan untuk membuatnya tetap mengapung di bawah derek.
Sembilan dari 10 orang penyelamat di kapal tewas.
Ketika sebuah kapal selam nuklir tenggelam, apa yang terjadi dengan rudal nuklirnya?
Dalam kasus ini, diharapkan CIA menemukan misil-misil tersebut, atau setidaknya sebagian dari kapal selam.
Jika tenggelam di air yang dalam, misil kemungkinan besar akan hancur ketika kapal selam melewati kedalaman yang ekstrim, dan tidak dapat dipulihkan tanpa upaya ekstensif.
Apalagi pada umumnya, kecil kemungkinan kapal selam dapat bertahan di kedalaman ekstrim.
Jika tenggelam di perairan yang lebih dangkal, tidak diragukan lagi Angkatan Laut akan mencoba memulihkan misil mereka, atau setidaknya hulu ledaknya.