Intisari-online.com - Belakangan kabar soal hilangnya kapal selam Angkatan Laut Indonesia KRI Nanggala menjadi sorotan.
Kapal itu hilang kontak pada Rabu (21/4/21), di utara laut Bali.
Menurut laporan kapal itu membawa setidaknya 52 orang di dalamnya, dan belum diketahui kab
Selain itu, kapal itu menghilang setelah melakukan latihan menembak torpedo di kawasan itu.
Hingga kini pencarian masih dilakukan, dan belum ada petunjuk sama sekali.
Namun, dilansir dari beberapa sumber ditemukan beberapa fakta selama pencarian kapal selam yang dibeli dari Jerman 1981 silam itu.
Menurut laporan ada 8 fakta terungkap sejauh ini, dan ada pernyataan kapal tersebut belum hilang.
Berikut ini setidaknya 8 fakta terkait hilangnya KRI Nanggala, simak di bawah ini:
1. KSAL, mengatakan, pasokan oksigen yang ada di dalam KRI Nanggala cukup untuk bertahan selama 72 jam dalam kondisi Blackout.
2. Kapal selam tersebut, kemungkinan dalam kondisi mati Black Out, alias mati listrik.
3. Sudah ada upaya penerbangan dengan helikopter untuk melakukan pemantauan visual, dari udara namun tak membuahkan hasil.
Estimasi awal, kapal itu akan muncul pada pukul 05.15 namun ternyata tidak sama sekali.
4. KSAL menjelaskan, bahwa puluk 03.46-04.46, kapal hilang kontak selama sesi penembakan, ada panggilan terus menerus di pangkalan tapi tak ada yang merespon.
Sebelum penembakan, KRI-Nanggala seharusnya meminta otorisasi menembak, dan akan diberi otoridasi, tetapi sudah tidak ada yang merespon.
5. Pencarian kapal itu kini melibatkan 3 negara, Australia, Malaysia dan Singapura.
6. Kapal belum dinyatakan hilang atau subsunk.
7. Ditemukan tumpahan titik magnet tertinggi di kedalaman kurang lebih 50-100 meter laut, yang terdeteksi KRI Pulau Rimau (724).
Diharapkan ada titik terang dari penemuan itu, selain itu KRI Rigel juga diharapkan bisa tiba dilokasi untuk membantu proses pencarian.
8. Tumpahan minyak ditemukan, ada dua kemungkinan dalam penemuan ini.
Pertama, tanki kapal retak sehingga terjadi kebocoran.
Kedua, awal kapal sengaja membuang bahan seperti oli dan minyak untuk meringankan beban kapal.