Selama lebih dar 60 tahun, mereka dilarang bertukar surat, telepon atau email, bahkan tidak boleh bertemu.
Korsel menjadi negara yang berulang kali meminta lebih banyak reuni, yang dianggap sebagai barometer hubungan kedua negara.
Namun karena ketegangan politik yang naik turun, hanya 18800 warga Korea yang diperbolehkan berpartisipasi dalam 19 pertemuan reuni sejak 1985.
Saat pertemuan itu tampak kesenjangan hidup antara Korsel dan Korut.
Mereka yang tinggal di Korut tampak jauh lebih tua daripada yang tinggal di Korsel, dan wajah mereka lebih berkeriput serta sudah tidak punya gigi.
Koo Sang-yun adalah warga Korsel tertua yang ikut acara itu di usia 98 tahun.
Ia membawa dua pasang sepatu merah untuk dua anak perempuannya, Sung-ja dan Sun-ok, yang sudah berusia 71 dan 68 tahun saat itu.
Mereka berusia 7 dan 4 saat dipisahkan dari ayah mereka pada September 1950, beberapa bulan saja setelah perang dimulai.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR