Intisari-online.com - Sebuah plot pembunuhan terhadap mantan perdana menteri Malaysia Mahathir Mohammad baru terkuak sekarang.
Siapa sangka, dari terkuaknya rencana itu, PM Malaysia yang kini menjabat Muhyiddin Yassin jadi sorotan.
Muhyiddin mendapat tekanan dari oposisi Pakatan Harapan, setelah polisi anti-terorisme membekuk sejumlah terduga pelaku tahun lalu.
Desakan itu dikeluarkan berdasarkan surat yang ditandatangani sejumlah pimpinan dari koalisi Pakatan.
Di antaranya Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim, Presiden Partai Amanah Negara (Amanah) Mohamad Sabu.
Kemudian Sekretaris Jenderal Partai Aksi Demokratik (DAP) Lim Guan Eng, yang juga masuk ke dalam rencana pembunuhan itu.
Dalam surat bersamanya, Pakatan mempertanyakan mengapa Muhyiddin Yassin itu sampai tidak memberitahukannya ke rakyat Malaysia dan koalisi.
Sebab, PM Malaysia sejak 1 Maret 2020 itu diketahui adalah menteri dalam negeri di pemerintahan Mahathir Mohamad.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR