Mereka menggunakan perisai hoplon, penutup dada perunggu, sebuah helm yang dilengkapi dengan pelindung pipi, pelindung kaki dan baju besi.
Adapun senjatanya adalah tombak (doru), yang memiliki ujung tombak di salah satu ujung dan lonjakan di ujung yang lain.
Setiap prajurit juga membawa pedang pendek (xiphos) dengan bilah yang sedikit melengkung.
Banyak prajurit Spartan juga membawa lembing untuk menembus baju besi musuh yang mendekat.
4. Kepemimpinan dan Loyalitas
Dengan kekerasan dan kekuatan yang dimiliki warganya, sungguh mengeherankan mengapa tak ada pemberontakan atau kudeta.
Namun, seperti yang disebutkan sebelumnya, prajurit Sparta tidak hanya diajarkan cara bertarung, tapi juga diajarkan setia dan dijiwai dengan rasa hormat terhadap negara-kota.
Baca Juga: Petinggi Uni Soviet: Soekarno Terlalu Suka Berpesta dan Berdansa
(*)
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR