Intisari-Online.com - Pengumuman Inggris untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya dari 180 hulu hulu ledak menjadi 260 pada akhir dekade ini memicu kecaman dari Iran dan Rusia.
Pejabat Teheran mengecam 'kemunafikan total' Boris Johnson, sementara juru bicara Moskow menuduh Inggris 'merusak stabilitas internasional'.
Melansir dailymail.co.uk (17/3/2021), Inggris pada hari Selasa menerbitkan dokumen yang menguraikan 'kalibrasi ulang' kebijakan luar negerinya yang mencakup pengumuman untuk menumbuhkan persenjataan nuklirnya.
Itu membalikkan komitmen Inggris sebelumnya untuk mengurangi persediaannya.
Tanggapan datang dari Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, melalui media sosial Twitter, "Dalam kemunafikan total, @BorisJohnson 'prihatin tentang Iran mengembangkan senjata nuklir yang layak'
"Pada hari yang sama dia mengumumkan negaranya akan meningkatkan persediaan nuklirnya.
"Tidak seperti Inggris dan sekutunya, Iran percaya nuklir dan semua senjata pemusnah massal adalah biadab & harus diberantas," tulisnya.
Sementara Juru bicara Moskow menuduh Inggris 'merusak stabilitas internasional.'
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR