Mendiami Bumi Lapis 7, Inilah Ular Setengah Manusia dari Indonesia yang Begitu Mengerikan ketika Sedang Murka

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Nagagini
Nagagini

Intisari-Online.com - Ada berbagai kisah, sejarah, dan mitos tentang ular dan kekuatannya di berbagai dunia.

Seperti cerita tentang pelanggaran Adam dan Hawa di Taman Eden menyebutkan tentang ular dalam tradisi Kristen dikaitkan dengan kebohongan, kejahatan, dan godaan.

Tetapi dalam budaya lain, seperti Yunani kuno dan Mesir, serta penduduk asli Amerika Utara, ular melambangkan kesuburan, kelahiran kembali, pembaruan, bahkan keabadian.

Ada berbagai kisah, sejarah, dan mitos tentang ular dan kekuatannya di berbagai dunia.

Baca Juga: Cheiron dan Pholos, 2 Makhluk Berkepala Manusia Berbadan Kuda yang Baik di Antara Centaurus Lain yang Liar dan Suka Makan Daging Mentah-mentah

Seperti cerita tentang pelanggaran Adam dan Hawa di Taman Eden menyebutkan tentang ular dalam tradisi Kristen dikaitkan dengan kebohongan, kejahatan, dan godaan.

Tetapi dalam budaya lain, seperti Yunani kuno dan Mesir, serta penduduk asli Amerika Utara, ular melambangkan kesuburan, kelahiran kembali, pembaruan, bahkan keabadian.

Sementara itu, Indonesia juga punya tokoh ular sendiri yang dikenal sebagai Nagagini.

Lantas, seperti apakah Nagagini dalam mitologi Indonesia, khususnya Jawa?

Baca Juga: Sarang Makhluk Ini Dipercaya Sangat Beracun hingga Paru-paru Orang yang Menghirupnya akan Dipenuhi dengan Racun dan Menggerogoti dari Dalam

"Dalam mitologi Jawa yang terekspresikan melalui boneka, kisah, maupun pertunjukan wayang, ada nama yang mirip dengan kata Nagini, yaitu Nagagini," ungkap Dr Darmoko, dosen Program Studi Jawa, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia kepada Kompas.com, Jumat (28/9/2018).

Darmoko menceritakan, Nagagini adalah dewi ular.

Ia merupakan putri dewa ular bernama Hyang Antaboga yang mendiami bumi lapisan ke tujuh atau dikenal dengan Sapta Pratala.

"Di dalam kisah wayang purwa Mahabharata, Hyang Antaboga berhasil menyelamatkan para Pandawa (Puntadewa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa) dalam sebuah pesta di tengah hutan dengan membuat terowongan dari Kahyangan Saptapratala sampai Balai Sigalagala dengan menyamar sebagai luwak (garangan) berwarna putih," kata Darmoko bercerita.

Baca Juga: Jadi Teror Berabad-abad, Makhluk dari Pegunungan China Kuno Ini Turun Sekali dalam Setahun untuk Berburu Anak Manusia

"Setelah para Pandawa berada di Kahyangan Sapta Pratala, Nagagini dan Bima saling jatuh cinta, kemudian keduanya dikawinkan oleh Hyang Antaboga."

"Dari hasil perkawinan itu lahirlah Antareja".

Dalam kisah pewayangan, Nagagini digambarkan seperti manusia biasa dengan paras cantik jelita.

Hanya saja, karena ia memiliki darah keturunan ular, dalam keadaan tertentu ia dapat berubah menjadi sosok ular menyeramkan.

Baca Juga: Dapat Membunuh dengan Sekali Tatapan: Berkepala Ayam Jago, Bermata Katak, Kulitnya Berkutil dan Bersisik, 'Monster' Ini Konon Sungguh Berbisa

Terutama saat sedang dalam kondisi dipenuhi amarah.

"Nagagini (wanita ular) memiliki karakter setia dan patuh kepada suami."

"Ia adalah dewi (anak dewa) nan cantik rupawan namun juga dapat berubah wujud menjadi ular jika terusik nafsu amarahnya."

"(Perubahan wujud) untuk melindungi diri dari gangguan siapa pun," terang Darmoko.

"Untuk memahami dan menguasai ekspresi kebudayaan etnik di Indonesia diperlukan jelajah imajinasi yang kuat."

Baca Juga: Mitologi Venus dan Mars; Luar Biasa dalam Kekuatan di Antara Planet-planet, Namun Cinta Mengalahkan Segalanya

Nagagini pun diadopsi oleh JK Rowling sebagai Nagini dan menjadi ular betina yang sangat besar yang dimiliki oleh Lord Voldemort.

"Kepekaan intuisi yang optimal, intelektualitas yang matang, dan pengadaan kode atau konvensi budaya untuk menjelajahi pemikiran sejarah (genealogi), mitos, tradisi dan konvensi, sehingga karya budaya dapat mencapai adiluhung (nilai budaya yang tinggi) dan edipeni (nilai keindahan yang agung)," katanya Darmoko.

Baca Juga: Rumitnya Asal Usul Semar, Karakter Tertua dalam Mitologi Indonesia: dari Cucu Nabi Adam Hingga Prajurit yang Lahir dari Telur Dewa

(*)

Artikel Terkait