Intisari-Online.com - Ada berbagai kisah, sejarah, dan mitos tentang ular dan kekuatannya di berbagai dunia.
Seperti cerita tentang pelanggaran Adam dan Hawa di Taman Eden menyebutkan tentang ular dalam tradisi Kristen dikaitkan dengan kebohongan, kejahatan, dan godaan.
Tetapi dalam budaya lain, seperti Yunani kuno dan Mesir, serta penduduk asli Amerika Utara, ular melambangkan kesuburan, kelahiran kembali, pembaruan, bahkan keabadian.
Ada berbagai kisah, sejarah, dan mitos tentang ular dan kekuatannya di berbagai dunia.
Seperti cerita tentang pelanggaran Adam dan Hawa di Taman Eden menyebutkan tentang ular dalam tradisi Kristen dikaitkan dengan kebohongan, kejahatan, dan godaan.
Tetapi dalam budaya lain, seperti Yunani kuno dan Mesir, serta penduduk asli Amerika Utara, ular melambangkan kesuburan, kelahiran kembali, pembaruan, bahkan keabadian.
Sementara itu, Indonesia juga punya tokoh ular sendiri yang dikenal sebagai Nagagini.
Lantas, seperti apakah Nagagini dalam mitologi Indonesia, khususnya Jawa?
"Dalam mitologi Jawa yang terekspresikan melalui boneka, kisah, maupun pertunjukan wayang, ada nama yang mirip dengan kata Nagini, yaitu Nagagini," ungkap Dr Darmoko, dosen Program Studi Jawa, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia kepada Kompas.com, Jumat (28/9/2018).
Darmoko menceritakan, Nagagini adalah dewi ular.
Ia merupakan putri dewa ular bernama Hyang Antaboga yang mendiami bumi lapisan ke tujuh atau dikenal dengan Sapta Pratala.
"Di dalam kisah wayang purwa Mahabharata, Hyang Antaboga berhasil menyelamatkan para Pandawa (Puntadewa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa) dalam sebuah pesta di tengah hutan dengan membuat terowongan dari Kahyangan Saptapratala sampai Balai Sigalagala dengan menyamar sebagai luwak (garangan) berwarna putih," kata Darmoko bercerita.
"Setelah para Pandawa berada di Kahyangan Sapta Pratala, Nagagini dan Bima saling jatuh cinta, kemudian keduanya dikawinkan oleh Hyang Antaboga."
"Dari hasil perkawinan itu lahirlah Antareja".
Dalam kisah pewayangan, Nagagini digambarkan seperti manusia biasa dengan paras cantik jelita.
Hanya saja, karena ia memiliki darah keturunan ular, dalam keadaan tertentu ia dapat berubah menjadi sosok ular menyeramkan.
Terutama saat sedang dalam kondisi dipenuhi amarah.
"Nagagini (wanita ular) memiliki karakter setia dan patuh kepada suami."
"Ia adalah dewi (anak dewa) nan cantik rupawan namun juga dapat berubah wujud menjadi ular jika terusik nafsu amarahnya."
"(Perubahan wujud) untuk melindungi diri dari gangguan siapa pun," terang Darmoko.
"Untuk memahami dan menguasai ekspresi kebudayaan etnik di Indonesia diperlukan jelajah imajinasi yang kuat."
Nagagini pun diadopsi oleh JK Rowling sebagai Nagini dan menjadi ular betina yang sangat besar yang dimiliki oleh Lord Voldemort.
"Kepekaan intuisi yang optimal, intelektualitas yang matang, dan pengadaan kode atau konvensi budaya untuk menjelajahi pemikiran sejarah (genealogi), mitos, tradisi dan konvensi, sehingga karya budaya dapat mencapai adiluhung (nilai budaya yang tinggi) dan edipeni (nilai keindahan yang agung)," katanya Darmoko.
(*)