Penulis
Intisari-Online.com - Ada satu hari dalam setahun yang kengeriannya begitu mencekam di desa-desa China kuno.
Yakni hari saat Nian turun dari gunung untuk mencari makanan.
Tidak ada yang bisa menghentikannya.
Nian adalah makhluk abadi; tidak ada senjata yang akan melukainya dan tidak ada waktu yang bisa mematikannya.
Yang bisa dilakukan orang China kuno hanyalah menutup jendela, mengunci pintu, bersembunyi di bawah tempat tidur, dan berdoa agar selamat.
Penduduk kota harus mengawasi dari ruang persembunyian mereka saat monster itu bergerak mendekat.
Ia memiliki wajah datar berbentuk seperti singa dengan dua tanduk besar di kepalanya dan satu set gigi setajam silet yang menonjol dari mulutnya.
Ukuran tubuhnya sangat besar; lebih besar dari gajah atau makhluk lain yang hidup di bumi.
Jika warga beruntung, Nian akan menerobos simpanan biji-bijian dan memakan setiap ons makanan yang mereka simpan.
Tetapi jika mereka tidak beruntung maka Nian akan melihat salah satu dari mereka dan menerkam.
Nian akan menanduk mereka dengan tanduknya dan merobek tubuh mereka dengan gigi tajamnya lalu melahapnya sepotong demi sepotong.
Siapa pun bisa menjadi korbannya - tetapi yang terpenting, Nian menikmati daging anak-anak.
Selama berabad-abad, Nian meneror tanah pedesaan di pinggiran China sampai seorang lelaki tua melawan dan membuatnya takut.
Kemudian dia mengungkapkan bahwa dia adalah dewa yang menyamar dan menunjukkan kepada orang-orang bagaimana menjaga kota mereka tetap aman:
“Kamu tidak bisa membunuh iblis Nian, tapi kamu bisa menjauhkannya."
"Binatang itu mudah ketakutan."
"Dia tidak suka warna merah dan takut akan suara keras."
"Jadi malam ini, tersebar warna merah di seluruh desa. Gantung tanda merah di setiap pintu."
"Buat suara keras dengan drum, musik, dan kembang api."
"Dan berikan anak-anak Anda masker wajah dan lentera untuk melindungi mereka. "
Sampai hari ini, orang-orang China menyalakan kembang api, menabuh genderang, dan menutupi kota mereka dengan warna merah setiap Festival Musim Semi.
Menurut legenda, perayaan ini saja yang mencegah makhluk mitologi merusak rumah mereka.
Tetapi jika orang-orang melupakan tradisi mereka dan menghentikan perayaan mereka, maka Nian akan kembali.
(*)