Pakar PBB mengatakan, "beberapa kilang bertindak sebagai makelar, gunakan pembayaran uang tunai yang menghindari pelacakan, melakukan perdagangan antar kilang guna menyembunyikan asal-usul emas yang diselundupkan dan gunakan jaringan perusahaan, sehingga sulit membangun kepemilikan yang menguntungkan.
"Kebanyakan perdagangan emas menghindari jaringan perbankan formal."
Wilayah Kivu Selatan, Kongo, telah menjadi wilayah penyuplai emas selundupan, seperti dilaporkan peneliti PBB.
Kemudian setelah itu emas selundupan itu diterbangkan ke Dubai untuk dimasukkan lagi ke kilang, yang bisa bercampur dengan emas dari sumber lain.
Akhirnya, emas dari zona perang di Kongo dapat berakhir di pameran emas batangan di Swiss.
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?
Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR