Belum Selesai Tangani Covid-19, Rusia Sudah Diserang Flu Burung pada Manusia, Umumkan Kasus Perdana

Tatik Ariyani

Editor

iIustrasi Virus Flu Burung
iIustrasi Virus Flu Burung

Intisari-Online.com - Menurut Worldometer, Minggu (21/2/2021), kasus virus corona di Rusia kini telah mencapai 4.164.726 kasus.

Sementara korban meninggal mencapai 83.293 orang dan yang telah pulih mencapai 3.713.445 orang.

Meski kasus Covid-19 belum juga usai, di Rusia ditemukan virus flu burung.

Baca Juga: Akhirnya Harapan untuk Hentikan Pandemi Covid-19 Bakal Terwujud, Israel Sebut Sudah Berhasil Atasi Virus Corona dengan Vaksin, Rahasianya Pun Bakal Diungkapkan

Rusia mengumumkan kasus pertama dari jenis virus flu burung tipe A (H5N8) yang ditularkan dari unggas ke manusia.

Mengutip Bloomberg pada Minggu (21/2), pemerintah Rusia telah melaporkan hal ini ke WHO.

Kepala Kesehatan Masyarakat Rusia Anna Popova menyatakan, telah mengirimkan informasi tentang tujuh kasus penularan flu burung yang terdeteksi pada pekerja di sebuah peternakan unggas di Rusia selatan ke organisasi kesehatan dunia tersebut.

“virus itu tidak ditularkan dari orang ke orang. Tapi hanya tinggal menunggu waktu seberapa cepat mutasi berlangsung di masa depan”, jelas dia.

Popova bilang, penemuan kasus ini memberikan waktu ke dunia untuk bersiap menghadapi kemungkinan mutasi penularan antar manusia. Hal ini juga memungkinkan produsen kesehatan guna mengembangkan sistem pengujian dan vaksin terkait flu burung.

Lanjut Popova, pekerja yang terkena flu burung ini memiliki gejala ringan dan telah pulih.

"Mereka tidak menunjukkan gejala dan tidak ada penularan dari manusia ke manusia yang dilaporkan. Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi pertama kalinya H5N8 menginfeksi manusia,” kata WHO dalam pernyataan email.

Baca Juga: Sempat Alot Dibujuk AS, China Justru Langsung Lunak Jika Bergabung dengan ASEAN untuk Redamkan Kudeta Myanmar, Hanya Modus atau Tulus Membantu?

Rinat Maksyutov, Kepala Pusat Penelitian Vektor menyatakan, identifikasi cepat dari strain tersebut berarti pekerjaan dapat dimulai pada pengembangan pengujian untuk mendeteksi infeksi baru.

Begitupun untuk pengembangan vaksin potensial bagi manusia untuk membendung penularan H5N8.

Kantor berita Interfax melaporkan pada November lalu, Vektor menyebut bahwa strain flu baru H5N8 telah beredar di 15 wilayah Rusia di antara unggas dan burung liar. Akan tetapi tidak dianggap berbahaya bagi manusia.

Pada tahun 2012, pejabat kesehatan menyelidiki jenis flu burung yang menewaskan ratusan bebek liar di wilayah Krasnodar Rusia selatan untuk potensi risiko bagi manusia.

Kementerian Pertanian Perancis juga telah melaporkan lebih dari 2 juta bebek dan unggas lainnya disembelih di negara itu pada akhir Januari karena wabah flu burung atau sebagai tindakan pencegahan.

Baca Juga: Australia Kini Termasuk 10 Besar Militer Paling Kaya di Dunia, Anggaran Belanja Pertahanannya Naik Tajam, Siap Melawan China?

Ada 862 kasus infeksi manusia yang dikonfirmasi di laboratorium dengan jenis flu burung H5N1 termasuk 455 kematian sejak 2003 di 17 negara, kata WHO dalam laporan 9 Desember.

Enam dari 14 kasus flu burung H5N6 pada manusia yang dilaporkan sejak 2014 berakibat fatal, kata WHO dalam sebuah postingan tertanggal November 2016.

WHO dala situsnya mengatakan, “Meskipun infeksi virus A (H5) pada manusia jarang terjadi dan umumnya terjadi pada individu yang terpajan pada unggas yang sakit atau mati (atau lingkungannya), mereka dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian pada manusia."

Artikel Terkait