Mission Marianne : depuis septembre, un sous-marin nucléaire d'attaque (SNA Émeraude) ainsi qu'un bâtiment de soutien (BSAM Seine) ont navigué jusqu'à 15 000 km des côtes métropolitaines dans l’océan Indien et le Pacifique. pic.twitter.com/ojRN51BUYI
— Florence Parly (@florence_parly) February 8, 2021
"Kami bermaksud untuk melindungi kedaulatan dan kepentingan kami," Parly menyimpulkan.
Pengumuman tersebut menandai langkah terbaru negara-negara Eropa untuk membuat kehadiran mereka dikenal di kawasan Indo-Pasifik, yang semakin menjadi pusat gravitasi geopolitik baru.
Referensi Parly untuk hukum internasional dipandang sebagai sindiran terhadap China, yang telah dikritik oleh AS dan negara lainnya karena pembangunan pulau di Laut China Selatan dan klaim maritimnya.
Sementara itu, Inggris juga telah setuju untuk mengadakan latihan bersama dengan Jepang tahun ini.
Baca Juga: Kekuatan Militer Indonesia di Peringkat Atas, Negara Mana Pemilik Militer Paling Lemah di Asia?
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR