Intisari-Online.com – Anak laki-laki berusia 14 tahun berbohong tentang usia mereka untuk mendaftar dan ikut bertempur dalam Perang Dunia Kedua.
Pada tahun 1930-an di Inggris, anak laki-laki dapat meninggalkan sekolah pada usia 14 tahun dan mulai bekerja.
Akibatnya, banyak anak kelas pekerja berada di pabrik atau di lokasi bangunan.
Menjadi seorang tentara dipandang sebagai pekerjaan yang jauh lebih glamor, jadi ketika perang pecah pada tahun 1939 dan upaya perekrutan yang putus asa diluncurkan, banyak anak laki-laki dengan cepat mendaftar, meskipun secara resmi harus berusia 18 tahun untuk melakukannya.
Film dokumenter 2014, Boy Soldiers of World War 2, mengeksplorasi kisah empat anak muda yang bertempur di garis depan beberapa medan perang paling brutal.
Berikut ini kisah dua anak lelaki tersebut.
Bill Edwardes, seorang pekerja pabrik berusia 16 tahun yang lelah dengan pekerjaannya, menghabiskan empat tahun pertama perang di Wales sebagai pengungsi.
Kembali ke London pada tahun 1943 dan mencari kesenangan, dia memutuskan untuk bergabung dengan tentara.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR