Ini termasuk membangun tembok laut senilai 337 meter dan dermaga pasir sepanjang 55 meter.
Citra satelit yang dilihat oleh RFA juga menunjukkan bahwa China melanjutkan pekerjaan di Pulau Woody pada tahun 2020 dengan proyek pembangunan dan pengerukan besar di awal tahun.
Mulai Juni dan seterusnya, mereka mereklamasi sekitar 30.000 meter persegi tanah segar untuk memperbesar ukuran pulau.
Pulau Woody berfungsi sebagai pangkalan utama Tentara Pembebasan Rakyat China.
Menurut RFA kemungkinan akan terus diperluas tahun ini, dengan kontrak telah ditandatangani dengan Design Institute Company Limited dan CCCC Water Transport Planning untuk menyelesaikan pekerjaan baru.
Sejak awal kehadiran militernya di Pulau Woody, China membangun pelabuhan baru dan secara signifikan memperbesar ukuran pelabuhan yang sudah ada.
AS dan kekuatan barat lainnya, telah mengirimkan kapal perang dalam patroli 'kebebasan navigasi' melalui Laut China Selatan untuk menunjukkan penolakan mereka atas klaim kedaulatan Beijing.
Pada Desember lalu John Ratcliffe, direktur intelijen nasional AS, menulis artikel pedas yang menggambarkan China sebagai "ancaman terbesar bagi Amerika saat ini, dan ancaman terbesar bagi demokrasi dan kebebasan di seluruh dunia sejak perang dunia kedua".
Menulis di Wall Street Journal dia berkata: "Intelijennya jelas: Beijing bermaksud untuk mendominasi AS dan seluruh planet ini secara ekonomi, militer, dan teknologi."
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR