Intisari-Online.com - Hubungan antara Iran dan AS telah memburuk selama masa jabatan Trump.
Terutama sejak keputusan Trump untuk menarik AS keluar dari perjanjian JPOCA yang bertujuan untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.
Joint Comprehensive Plan of Action (JPOCA) adalah perjanjian kerangka kerja awal mencapai pada tahun 2015 antara Republik Islam Iran dan kelompok kekuatan dunia yakni Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Prancis, China, Jerman dan Uni Eropa.
Teheran juga marah atas pembunuhan komandan Pengawal Revolusi Qassem Soleimani oleh pesawat tak berawak AS pada awal tahun lalu yang diperintahkan oleh Trump.
Baca Juga: Setelah Hubungan di Timur Tengah Dibikin Runyam oleh Trump, Bagaimana Biden Akan Mengatasinya?
Ditambah lagi, baru-baru ini ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh juga dibunuh dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut.
Trump telah berselisih dalam beberapa kesempatan dengan Presiden Iran, Hassan Rouhani, termasuk mengeluarkan satu unggahan dengan huruf kapital yang menarik perhatian dunia.
Rouhani pun memprovokasi Trump dalam pidatonya dengan berkata: "Amerika harus tahu bahwa perdamaian dengan Iran adalah induk dari semua perdamaian, dan perang dengan Iran adalah induk dari semua perang."
Trump menanggapi dengan mengancam "konsekuensi seperti yang hanya sedikit menderita sepanjang sejarah sebelumnya".
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR