Seorang Ahli dari Taiwan Ini Bocorkan Wabah Covid-19 Sebenarnya Tidak Akan Pernah Terjadi Jika China Lakukan Hal Ini

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Lonjakan Covid-19 di China dinilai tidak transparan.
Lonjakan Covid-19 di China dinilai tidak transparan.

Intisari-online.com - Penyebaran virus corona hingga ke seluruh dunia memang tak pernah disangka-sangka sebelumnya.

Virus corona dikatakan telah menyebar dari China, hingga ke seluruh dunia, bahkan Indonesia pun terkena dampaknya.

Hingga kini belum ada solusi terbaik untuk menghentikan wabah ini, meski vaksin telah ditemukan.

Sementara itu, setelah setahun berlalu sejak pertama kali wabah ini muncul di Wuhan China.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Bule yang Tinggal di Bali Ini Malah Ajari Bule Lain Gunakan Akal Bulus untuk Masuk ke Indonesia dan Tidak Perlu Membayar Pajak, Ini Nasibnya Selanjutnya, Sampai Viral!

Menurut Daily Star pada Rabu (20/1/21), para ahli menuduh pihak berwenang China menyembunyikan fakta tentang wabah ini.

Dalam film dokumenter ITV, dikatakan jumlah kematian pandemi mencapai dua juta di seluruh dunia.

Namun, sebenarnya wabah ini bisa saja tidak pernah terjadi jika China melakukan hal ini.

Menurut Dr Yi-Chun Lo, dari Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, mengatakan wabah ini bisa saja dihindari dan tidak menyebar ke seluruh dunia.

Baca Juga: Jadi Misteri Sejak Pasien Nol Covid-19 Dikabarkan Hilang Tahun Lalu, Menlu AS: Padahal Informasi Itu Dipakai oleh Para Peneliti

Diamengatakan kepada dokumenter ITV, "Saya pikir pandemi dapat dihindari sejak awal jika China transparan tentang wabah tersebut dan dengan cepat memberikan informasi yang diperlukan kepada dunia."

Film yang akan datang mengklaim virus itu sudah merajalela dalam 12 hari sejak 5 Januari ketika pemerintah China melaporkan tidak ada kasus baru.

Petugas medis dari kota pusat wabah Wuhan mengatakan bahwa mereka dibungkam pada Desember 2019 sebelum perayaan Tahun Baru Imlek diizinkan, lapor The Sun.

Seorang mengatakan diakhawatir perayaan Imlekakan menjadi acara penyebaran super massal.

Pelapor sudah memperingatkan bahwa mereka seharusnya tidak mengizinkan pertemuan apapun, tetapi "kami diberitahu untuk tidak berbicara".

"Pemerintah provinsi dan lokal tahu ancaman itu, tetapi mereka tetap mengizinkan orang berkerumun," katanya.

Baca Juga: Begini Respon Netizen Malaysia Saat Tau Rakyat Indonesia dan Singapura Sudah Diberi Vaksin Covid-19, Malah Iri dan Salahkan Pemerintahnya

"Orang-orang menyarankan di tingkat kota agar tidak dilanjutkan, tetapi tetap dilakukan karena acara seperti itu akan menghadirkan masyarakat yang harmonis dan sejahtera," katanya.

Sementara itu, kebocoran data resmi China menunjukkan kasus pertama Covid-19 yang dikonfirmasi di Wuhan dapat ditelusuri kembali ke 17 November 2019, kata laporan.

Pemerintah China mengatakan tidak ada kematian hingga 9 Januari 2020.

Lebih dari dua juta orang di seluruh dunia telah meninggal akibat virus corona sejauh ini, menurut Departemen Teknik Sipil dan Sistem Johns Hopkins.

Seorang petugas medis senior mengklaim dalam film dokumenter 'Wabah: Virus yang Mengguncang Dunia' yang akan segera dirilis.

Dokumenter itu menceritakan "Ada kematian setiap hari pada hari-hari awal."

Baca Juga: Sudah 5 Hari Sejak Presiden Jokowi Diberi Vaksin Sinovac, Inilah Efek Samping yang Dirasakan Orang-Orang yang Juga Menerima Vaksin

"Kami semua merasa seharusnya tidak ada keraguan tentang penularan dari manusia ke manusia," katanya.

Rekaman rahasia ITV muncul setelah orang dalam intelijen AS mengklaim eksperimen laboratorium China yang gagal adalah "sumber paling kredibel"penyebab pandemi ini.

Namun, hingga kini China terus menutupi sumber dan asal-usul wabah ini, dan hanya mengkonfirmasi virus ini berasal dari kelelawar.

Sementara itu, tim khusus dari WHO sudah dikirim untuk menyelidiki sumber dan asal-usul wabah tersebut.

Artikel Terkait