Dan sebaliknya melancarkan konflik mereka melalui proxy.
Tapi seperti biasa, Timur Tengah mengganggu status quo.
Pada tanggal 6 Oktober 1973, pada hari suci Yahudi Yom Kippur, Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak di Sinai dan Dataran Tinggi Golan.
Para pembela Israel yang tertegun bertahan mati-matian, bahkan ketika para pemimpin dan komandan senior mereka khawatir ini akan menjadi akhir bagi bangsa mereka.
Sementara itu, Uni Soviet, diikuti oleh Amerika Serikat, mengangkut sejumlah besar perlengkapan dan perlengkapan militer.
Pada 11 Oktober, Israel telah menghentikan serangan Suriah: baju besi dan infanteri Israel telah menyeberang ke Suriah, dan pada akhirnya akan maju ke dalam jangkauan artileri Damaskus.
Di Sinai, pasukan Israel, dipimpin oleh Jenderal Ariel Sharon yang flamboyan dan agresif, diam-diam telah menyeberangi Terusan Suez pada tanggal 15 Oktober dan merebut sebuah jembatan di sisi jalur air Mesir.
Kali ini orang Mesir yang terkejut ketika Tentara Ketiga mereka terjebak dalam posisinya di sisi kanal Israel, jalur pasokannya terputus.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR