Kecepatan Pyongyang menutup perbatasan dengan China mungkin telah mencegah bencana Covid-19, tapi ada harga mahal untuk itu.
Koran Korea Selatan melaporkan tahun lalu jika perdagangan Korea Utara dan China jatuh sebesar 76%, penurunan terbesar terjadi pada Oktober, saat perdagangan turun sebesar 99.4% dibandingkan tahun sebelumnya.
Informasi dibagikan oleh pembuat hukum yang menjabat di Komite Intelijen Dewan Nasional.
Di tengah kelumpuhan ekonomi, nilai tukar Dolar di Korea Utara yang biasanya 8000 won Korea Utara per Dolar pada Oktober 2020 telah turun menjadi 6500 won Korea Utara, yang dipandang para analis mencurigakan dan tidak dapat bertahan lama.
Faktanya otoritas Korea Utara telah melarang penggunaan Dolar AS dan renminbi China dan menghukum yang tetap menggunakannya, bisa dengan penjara untuk para warga yang tertangkap menggunakan mata uang tersebut.
Biasanya Korea Utara membeli dan menjual di 500 pasar menggunakan Dolar AS dan renminbi daripada won. Namun kini pemerintah Korea Utara menahan penggunaan mata uang asing, lebih-lebih untuk menguatkan pengaturan pasar dan mencapai nilai dan kredibilitas won itu sendiri.
Situasi Covid-19
Selama ini Korea Utara mengatakan jika mereka tidak memiliki kasus Covid-19 satupun, tapi Korea Utara tidak menghentikan menguatkan pembatasan.
Source | : | the diplomat |
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR