Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh, Rupanya Seri Pesawat Boeing 737-500 Pernah Alami Kecelakaan Beberapa Kali, Ini Riwayatnya

Tatik Ariyani

Editor

Ilustrasi - Sriwijaya Air.
Ilustrasi - Sriwijaya Air.

Intisari-Online.com - Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB, Sriwijaya Air Rute Jakarta-Pontianak dengan kode penerbangan SJY 182 hilang kontak.

Data FlightRadar24 mendapati pesawat hilang kontak hanya berselang sekitar empat menit sejak lepas landas.

Penurunan ketinggian pesawat dari posisi yang sudah di posisi jelajah hingga hilang dari radar terpantau sekitar setengah menit saja.

Mengutip Kompas.com, Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJY 182 menggunakan pesawat Boeing 737-500. Pesawat teregistrasi dengan kode PK-CLC.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Dikabarkan Jatuh: Maskapai Ini Justru Pernah Keceplosan Ungkap Tempat Duduk Paling Aman Jika Terjadi Kecelakaan Pesawat

Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJY 182 menggunakan pesawat Boeing 737-500. Pesawat teregistrasi dengan kode PK-CLC.

Pesawat ini ditenagai dua mesin CFM56-3C1 besutan CFMI, yaitu perusahaan milik bersama Safran Aircraft Engine dari Prancis dan GE Aviation dari Amerika Serikat.

"Tapi sayapnya sudah ada flip, jadi ini termasuk keluaran akhir dari Boeing 737 seri 500," ujar pemerhati penerbangan, Yayan Mulyana, saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu petang.

Pesawat ini belum masuk keluarga Boeing next generation alias masih dari keluarga Boeing klasik.

Baca Juga: Tahu Ada Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Terjatuh, Boeing Langsung Bereaksi dan Berikan Pernyataan Terkait Pesawat Buatannya yang Kembali Terjatuh di Indonesia

Namun, kata Yayan, kondisi pesawat masih sangat layak dan dipakai oleh banyak maskapai hingga hari ini.

Pesawat Boeing 737-500 yang digunakan di penerbangan ini diketahui terbang perdana pada 13 Mei 1994, dengan kapasitas maksimal 112 penumpang.

Merunut riwayat penerbangan Boeing 737-500, rupanya tidak kali ini saja pesawat seri ini mengalami kecelakaan.

Berikut ini adalah beberapa kecelakaan yang melibatkan Boeing 737-500 di beberapa negara:

1. 17 November 2013

Pada 17 November 2013, kecelakaanpesawat menewaskan semua 50 orang di Bandara Kazan Rusia, seperti dilaporkan Reuters.

Pesawat Boeing 737-500 tersebut dioperasikan oleh Tatarstan Airlines, yang kemudian lisensinya dicabut oleh Badan Transportasi Udara Federal Rusia, Rosaviatsiya.

Pesawat dari Moskow tersebut mencoba untuk membatalkan pendaratannya ketika menukik ke landasan pacu dan terbakar. Semua 44 penumpang dan 6 awak tewas.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh, Media Ini Soroti Usia Pesawat yang Digunakan Hingga Masalah Mesin yang Diprediksi Bisa Menyebabkan Kecelakaan

Komite Investigasi Rusia mengatakan bahwa mereka telah menyimpulkan penyelidikan atas kecelakaan itu dan mengatakan bahwa kesalahan pilot adalah penyebabnya.

Dikatakan pilot pesawat, Rustem Salikhov, tidak memiliki keterampilan piloting yang memadai dan telah membuat serangkaian kesalahan seperti yang dilakukan co-pilotnya Viktor Gutsul.

Dikatakan pula Salikhov telah memperoleh lisensi pilotnya menggunakan dokumen palsu.

2. 20 Desember 2008

Melansir Forbes, sebuah kecelakaan pesawat terjadi pada 20 Desember 2008 di Bandara Internasional Denver, AS.

Saat itu, sebuah pesawat Continental Boeing 737-500, yang beroperasi sebagai Continental Flight 1404, berbelok dari landasan pacu sekitar pukul 6 sore, menabrak tanggul dan terbakar.

Dalam waktu 90 detik, 110 penumpang dan lima awak telah dievakuasi.

Kebakaran membuat pintu keluar sebelah kanan tidak dapat digunakan serta menyebabkan jendela meleleh dan meledak.

Dalam insiden tersebut, tidak ada korban jiwa, meski 37 orang luka-luka.

Baca Juga: Tak Peduli Dipimpin Donald Trump atau Joe Biden, Bagi Kim Jong-un Amerika Tetap Jadi Musuh Besar Korea Utara, Kekeh Tingkatkan Senjata Nuklirnya untuk Hadapi Musuh

3. 14 September 2008

Melansir The Guardian, sebuah pesawat Aeroflot Flight 821 yang melakukan perjalanan dari Moskow ke pegunungan Ural di kota Perm jatuh saat bersiap untuk mendarat.

Peswat itu jatuh di pinggiran kota Perm sekitar pukul 03.15 waktu setempat.

Kecelakaan itu menewaskan semua 88 orang di dalamnya.

Seorang juru bicara kementerian situasi darurat Rusia mengatakan tidak ada indikasi terorisme dalam kecelakaan Boeing-737-500 itu.

Flight 821, dioperasikan oleh anak perusahaan Aeroflot, membawa 82 penumpang dan6 anggota awak.

4. 7 Mei 2002

Melansir CNN, pesawat EgyptAir 843 dari Kairo hampir terbelah menjadi dua setelah menabrak bukit sekitar enam kilometer dari bandara Tunis-Carthage di Tunisia.

Kecelakaan itu menewaskan 18 dari 62 orang di dalamnya.

Saat itu berkabut dan hujan pada saat kecelakaan dan badai pasir dari Gurun Sahara bertiup ketika menara kontrol kehilangan kontak dengan pesawat beberapa detik sebelum jatuh, tepat setelah panggilan darurat dari pilot.

Seorang wanita Tunisia, Narjess Hadada, mengatakan kepada The Associated Press bahwa pesawat mengalami turbulensi saat bersiap untuk mendarat.

Roda pendaratan Boeing 737-500 gagal membuka selama pendekatannya dan pilot telah membuat sirkuit lain sebelum mencoba pendaratan baru ketika pesawat jatuh, kata pejabat bandara.

Artikel Terkait