Intisari-Online.com - Di masa lalu konfrontasinya pernah gegerkan dunia,seperti apa perbandingan kekuatan militer Indonesia dan Malaysia kini?
Bukan rahasia lagi jika Indonesia dan Malaysia merupakan dua tetangga yang kerap terlibat konflik sengit.
Belakangan, konflik kedua negara dipicu masalah perbatasan hingga klaim Malaysia terhadap warisan budaya Indonesia.
Sementara di masa lalu, ketegangan pernah terjadi antara Indonesia dan Malaysia ketika Presiden Soekarno menentang rencana pembentukan Negara Federasi Malaysia pada tahun 1961.
Ketegangan berlanjut hingga terjadi demonstrasi anti-Indonesia di Kuala Lumpur.
Kemudian, Soekarno yang murka mengutuk tindakan demonstrasi anti-Indonesia yang menginjak-injak lambang negara Indonesia.
Soekarno ingin melakukan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang terkenal dengan nama 'Ganyang Malaysia'.
Gerakan tersebut menggegerkan dunia. Pada 1964, pasukan Indonesia mulai menyerang wilayah di Semenanjung Malaya.
Dalam konflik senjata ini, pasukan Inggris dan Australia ikut terlibat di pihak Malaysia, terutama pasukan khusus mereka yaitu Special Air Service (SAS).
Infiltrasi militer dan gerilya ke wilayah Malaysia langsung membuatnya mengaktifkan sebagai negara persemakmuran seperti Inggris, Australia, Selandia Baru, dan India.
Sementara AS mempunyai perjanjian keamanan dengan Australia, namun melihat hal ini sebagai kasus serius dan siap memberikan bantuan militer.
Bagi Amerika, Indonesia saat itu condong ke blok Timur, yang posisinya jelas mengancam Blok Barat.
Apalagi Amerika sedang memulai perang dengan Vietnam Selatan sekaligus berusaha membendung komunis Vietnam Utara yang mendukung China serta Rusia.
Jika Konfrontasi Indonesia Malaysia yang dimotori Bung Karno menjadi perang terbuka, hal itu dapat memicu Perang Dunia III. Tapi AS, ternyata belum siap, alhasil dia melobi Bung Karno dengan mengerahkan agen CIA.
Konfrontasi Indonesia-Malaysia yang juga menggegerkan dunia itu mulai mereda seiring terjadinya konflik domestik Indonesia.
Menjelang akhir 1965, Jenderal Soeharto memegang kekuasaan di Indonesia setelah berlangsungnya Gerakan 30 September. Kemudian terjadi normalisasi hubungan Indonesia-Malaysia melalui Perjanjian Bangkok.
Perbandingan kekuatan militer Indonesia dan Malaysia
Untuk kekuatan militernya, Indonesia mengungguli Malaysia dilihat dari PowerIndex menurutGlobal Firepower.
Kekuatan militer Indonesia berada di peringkat ke-16 dari 138 negara, sementara Malaysia berada di peringkat 44.
Malaysia: 110.000 personil militer aktif, dengan penduduk berjumlah 15.201.837.
Indonesia dan Malaysia memiliki cadangan personil militer masing-masing 400.000 dan 300.000, selisih 100.000.
Malaysia: $ 4 miliar
Sedangkan Malaysia 26 pesawat tempur, 13 pesawat serangan khusus, 18 angkutan, 4 pesawat misi khusus, 65 helikopter, dan 40 pesawat latihan. Malaysia tidak memiliki pesawat serang helos.
Kemudian di sektor darat, angkatan bersenjata Indonesia dibekali 313 tank tempur, 1.178kendaraan lapis baja, 153 artileri self-propelled, 366 artileri lapangan, dan 36 proyektor roket.
Sedangkan Malaysia dengan 74 tank tempur, 1.387 kendaraan lapis baja, 211 artileri lapangan, dan 54 proyektor roket. Malaysia tidak memiliki artileri self-propelled.
Sementara untuk kekuatan lautnya, militer Indonesia memiliki 5 kapal selam, 7 kapalfregat, 24 korvet, 156 patroli, dan 10 mine warfare.
Sedangkan militer Malaysia memiliki 2 kapal selam, 6 kapal fregat, 6 korvet, 41 patroli, dan 4 mine warfare.
Untuk diketahui, selain personel militer, anggaran, dan persenjataan, peringkat kekuatan militer menurut Global Firepower juga mempertimbangkan logistik, sumber daya, hingga kondisi geografi negara-negara dalam peringkat tersebut.
(*)
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik? Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik dihttps://www.gridstore.id/brand/detail/27/intisari