Terdengar Gila, Namun China Dituduh Gunakan Cara Picik dengan Berikan Bonus Besar Bagi Siapapun yang Berhasil Membuh Tentara Amerika di Timur Tengah, Begini Laporannya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Tentara AS memeriksa lokasi di mana sebuah rudal Iran menghantam pangkalan udara Ain al-Asad.
Tentara AS memeriksa lokasi di mana sebuah rudal Iran menghantam pangkalan udara Ain al-Asad.

Intisari-online.com - Seperti yang kita tahu, China dan Amerika telah lama bermusuhan.

Kedua negara ini memperebutkan posisi teratas sebagai negara adidaya dan paling unggul di dunia.

Sementara itu Amerika yang dikenal sudah lama sebagai negara superior juga tak mau kalah dengan China.

Mereka telah melakukan segala cara untuk menghentikan ambisi China termasuk melakukan perang dagang hingga konfrontasi di Laut China Selatan.

Baca Juga: Ditemukan Nyelonong di Lautan Indonesia Pakar Ungkap Fungsi Benda Berbentuk Rudal Milik China yang Ternyata Bukan Benda Sembarangan

Namun, meski yang terlihat hanya ketegangan biasa yang tak berujung pada peperangan nyata.

Siapa sangka ada sebuah laporan yang mengatakan bahwa China diam-diam melakukan perburuan kepada tentara Amerika.

Menurut 24h.com.vn, pada Jumat (1/1/21), Presiden Trump mendengar informasi intelijen bahwa China akan membayar orang-orang bersenjata di Afganistan.

Untuk membunuh tentara Amerika, menurut laporan CNN.

Baca Juga: Mati-Matian Jaga Laut China Selatan Walaupun Bukan Miliknya, Tentara China Ternyata Sampai Rela Tinggal Selama Ini di Tengah Laut Tanpa Menyentuh Daratan

Namun, hingga kini Donald Trump belum memberikan tanggapan khusus soal ini.

Menurut para ahli, mereka menuduh China diam-diam membayar hadiah kepada orang-orang bersenjata di Afghanistan.

Sebelumnya, AS juga menuding Rusia membayar bonus untuk menghancurkan pasukan Amerika di Timur Tengah.

Hal itu juga diungkapapkan Robert O'Brien penasihat keamanan nasional Presiden Trump.

mengatakan bahwa tuduhan China membayar orang-orang bersenjata di Afghanistan untuk membunuh tentara AS adalah "tidak terkonfirmasi dan tidak berdasar".

"Intelijen seputar tuduhan ini sangat lemah, sangat tipis," katanya.

Baca Juga: Beijing Rupanya Selama Ini Mencari Alasan Agar Tidak Menyerang Taiwan, Berikut Kenyataan Mengerikan Mengenai Posisi Taiwan di Dunia

"Saya harus mengatakan lemah, jauh lebih tidak meyakinkan daripada menuduh Rusia membayar untuk membunuh tentara Amerika," kata seorang pejabat senior pemerintahan Trump kepada Politico.

Menurut CNN, Tuan O'Brien memberi tahu Tuan Trump tentang tuduhan itu secara singkat.

Komite Koordinasi Kebijakan Dewan Keamanan Nasional juga bertemu.

Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa tuduhan Rusia memberikan bonus kepada orang-orang bersenjata yang membunuh tentara AS di Timur Tengah adalah "tipuan".

Trump menegaskan bahwa tuduhan itu "tidak kredibel".

"AS menangani informasi intelijen terkait Rusia dan China dengan sangat hati-hati," katanya.

Baca Juga: Bagaikan Senjata Rahasia Ternyata Pandemi Covid-19 membuat China Lebih Cepat Kalahkan Amerika, Tahun 2028 Diperkirakan China Sudah Ungguli AS dalam Hal Ini

"Namun, kami juga memberi perhatian khusus pada kehidupan dan keselamatan pasukan AS yang beroperasi di luar negeri," kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.

Pejabat tersebut mengungkapkan bahwa, menurut intelijen AS, China secara diam-diam mengirimkan senjata ke Afghanistan.

"Tuduhan baru mengatakan bahwa China telah mendukung dan bekerja sama dengan beberapa pemberontak di Afghanistan," ungkap laporan itu.

"Namun, Pentagon mungkin akan terkejut jika tuduhan ini benar. Langkah seperti itu tidak sejalan dengan gaya Cina yang berhati-hati di Timur Tengah. Mungkin saya harus terus terang mengatakan bahwa tuduhan itu salah," tambah pejabat itu.

Artikel Terkait