Intisari-online.com - Sebuah situs berita di China Sohu menceritakan kisah yang cukup aneh di mana seorang pria memutuskan untuk memberikan warisannya pada orang lain.
Hal itu dialami oleh seorang pria bernama Phuong Ky, yang tinggal di Shanghai, China.
Diketahui Phuong Ky hanya memiliki satu anak perempuan, dia sangat mencintainya.
Bahkan sampai dia rela menabung hanya untuk bisa menyekolahkan anaknya ke Swiss, supaya memiliki masa depan yang baik.
Namun, selama enam tahun sejak tiba di Swiss, putrinya tidak pernah menghubunginya, bahkan tidak menelponnya ke rumah.
Merindukan putrinya, Phuong mencoba mencari cara menghubunginya pada tahun 2014.
Phuong menelpon putrinya untuk pertama kali, tetapi dia malah mendapatkan pernyataan bahwa nomor yang dihubunginya salah.
Hal itu membuat Phuong sangat sakit hati dan putus asa.
Phuong sebenarnya tahu anak putrinya baik-baik saja, namun dia ingin menghubungi keluarganya, namun selalu gagal.
Tidak lama kemudian, Phuong harus mendapati kenyataan bahwa dia didiagnosis menderita infeksi darah oleh dokter.
Phuong dirawat di rumah sakit, namu tidak ada orang terdekat yang merawatnya.
Karena kondisinya tersebut, dia akhirnya hanya bisa meminta bantuan dari teman-temannya, karena tak ada satupun keluarganya yang menjenguknya.
Selama bertahun-tahun dirawat di rumah sakit, Phuong hanya dirawat oleh teman-temannya.
Saat dia tahu hidupnya tak lama lagi, Phuong memutuskan untuk membuat surat wasiat.
Dalam suratnya tersebut, dia menyatakan bahwa semua asetnya akan diserahkan kepada seorang teman yang merawatnya selama bertahun-tahun.
Menurut Sohu, surat wasiat yang dibuat oleh Phuong itu tertanggal 7 Desember 2020.
Dia juga mengatakan bahwa Phuong ingin membalas kebaikan orang lain yang membantunya seperti kerabat sendiri.
Selain itu Phuong menegaskan, tidak ada yang salah dengan pernyataanya, bahkan banyak orang setuju dengan keputusannya.
Beberapa orang kasihan padanya karena dia sudah menuangkan seluruh cinta uang dan harapan pada anaknya, meski sebagai gantinya dia malah dikhianati anaknya sendiri.
Hal itu juga membuat banyak orang tergugah hatinya melakukan tindakan seperti Phuong.
Dalam kasus lain misalnya, seorang pria bernama Dong, yang berusia 60 tahun, di Jiaxing, Zhejiang, menyumbangkan rumah seluas 100m2 kepada pembantunya sebelum dia meninnggal karena kanker.
Dia menceraikan istrinya beberapa tahun lalu dan memiliki putri, tetapi memilih tinggal bersama ibunya.
Sendirian selama bertahun-tahun dia memiliki kesehatan yang buruk, lalu menyewa pembantu untuk merawatnya sampai dia meninggal.
Setahun sebelum kematiannya Dong memutuskan untuk mewariskan hartanya pada pembantunya.
Tindakan itu otomatis membuat keluarganya marah, namun pembantu Dong justru menang saat dibawa ke pengadilan.
Karena bukti Dong menyerahkan hartanya pada saat sehat dan sadar yang terekam dalam sebuah video.