Dikutip dari ranker.com, Sone menulis "tentara Jepang datang ke kota dalam jumlah besar pada Senin, 13 Desember.
"Banyak warga dibunuh ditempat atau disayat.
"Semua yang lari atau takut melihat pasukan Jepang segera ditembak."
Sone juga menuliskan eksekusi massal yang ia saksikan beberapa minggu berikutnya:
"Mereka menembak dan menyayat di tempat tanpa bertanya siapapun yang mereka anggap sebagai tentara.
"Hasilnya, sejumlah besar warga tewas tertembak, bahkan meskipun mereka sudah mengenakan pakaian warga sipil. […] Jalanan dipenuhi oleh orang mati.
Namun kengerian tidak berhenti di situ saja.
Saat pasukan Jepang menyapu jalanan kota, tidak ada yang aman, terutama wanita China.
Penulis | : | Maymunah Nasution |
Editor | : | Maymunah Nasution |
KOMENTAR