Meskipun Kamboja tidak menyebutkan nama medianya, SCMP berspekulasi bahwa media itu adalah majalah Nikkei Asian.
Nikkei baru-baru ini menerbitkan editorial yang menyatakan bahwa pernyataan di atas berarti Kamboja menolak vaksin dari China.
Sophal Ear, seorang profesor Kamboja-Amerika yang berspesialisasi dalam diplomasi dan urusan dunia di Occidental College di Los Angeles, AS.
Mengatakan Kamboja harus menjelaskan karena tidak ingin membuat marah China.
Sovinda Po, seorang peneliti di Institut Kamboja untuk Kerjasama dan Perdamaian, berbicara tentang tiga alasan mengapa Kamboja berhati-hati dengan vaksin Covid-19 China.
Pertama, permintaan vaksin Kamboja tidak begitu mendesak.
Situasi epidemi Covid-19 di Kamboja tidak terlalu buruk. Kamboja saat ini mencatat 362 kasus infeksi dan tidak ada kematian akibat Covid-19.
"Meskipun Kamboja semakin dekat dengan China, langkah-langkah ini diperhitungkan dengan cermat dan jangan anggap bahwa Kamboja akan selalu mendengarkan China," kata Po.
Source | : | 24h.com.vn |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Afif Khoirul M |
KOMENTAR