Tiga puluh anggota Kopassus itu menyamar menjadi warga Kongo dengan
membawa bakul sayuran, kambing, dan sapi.
Mereka berjalan menyusuri danau. Setelah matahari terbenam, mereka
memantapkan strategi penyerangan sambil beristirahat di tepi danau.
Strategi cerdik Kopassus pun dilakukan tanpa diawali gempuran bom.
Tepat pukul 12 malam, mereka membungkus diri menggunakan kain putih di atas kapal hitam.
Kain putih itu pun melayang-layang terterpa angin malam.
Semerbak bawang putih tercium dari sosok mereka yang melayang-layang
bak hantu gentayangan.
Mereka sengaja menyamar menjadi hantu untuk menundukkan pasukan pemberontak itu.
Pasalnya, pemberontak itu percaya dan sangat takut pada hantu putih.
Penulis | : | Khaerunisa |
Editor | : | Khaerunisa |
KOMENTAR