Tetapi dari 67 peternak lebah yang tersisa, yang memelihara lebah madu Timur, 63 di antaranya melaporkan bintik-bintik di depan sarang mereka.
Peternak lebah memiliki median 15 koloni per pemelihara, dan pemelihara melaporkan bahwa rata-rata 74 persen koloni mereka melihat bintik-bintik kotoran.
Gundukan kotoran muncul setelah serangan dari lebah pembunuh, dan peneliti memutuskan bahwa itu adalah respons terhadap serangan tersebut.
Dan itu berhasil, para peneliti menemukan bahwa koloni dengan bercak kotoran berat hingga sedang memiliki kemungkinan kecil untuk diserang, kata para peneliti, melansir dari 9news.com.au.
"Penelitian ini menunjukkan sifat yang cukup luar biasa yang dimiliki lebah ini untuk mempertahankan diri dari predator yang sangat mengerikan," kata Heather Mattila, penulis utama studi tersebut, dalam sebuah pernyataan.
Lebah madu Amerika Utara tidak memiliki pertahanan yang sama.
Ini adalah penelitian pertama yang melaporkan bahwa para pekerja lebah madu Timur ini mencari makan dan menggunakan kotoran hewan untuk membela diri, dan tim tersebut menyatakan tidak ada bukti bahwa lebah menggunakan kotoran tersebut untuk banyak hal lain.
Tetapi lebah madu Barat, yang ditemukan di Amerika Utara, tidak siap menghadapi serangan lebah pembunuh seperti rekan mereka di timur.
"Mereka belum memiliki kesempatan untuk mengembangkan pertahanan," kata Mattila.
Baca Juga: Gara-gara Asam Lambung Menahun, Rezeki Totok Jadi Lebih Kenceng Setelah Bertemu Madu Klanceng
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR