Salah satu kekhawatiran terbesar Israel adalah gagasan bahwa tenaga nuklir musuh mungkin dapat menjual senjata nuklir kepada organisasi non-pemerintah (LSM).
Hamas, Hizbullah, atau beberapa kelompok teroris lainnya akan lebih sulit untuk dicegah daripada negara-bangsa tradisional.
Bahkan jika sebuah organisasi teroris tidak segera menggunakan senjata itu untuk menyerang target Israel, itu berpotensi mengekstraksi konsesi yang tidak ingin dibuat oleh Israel.
Dalam skenario seperti itu, Israel mungkin mempertimbangkan untuk menggunakan senjata nuklir untuk mencegah transfer, atau menghancurkan perangkat nuklir musuh setelah pengiriman.
3. Kekalahan Konvensional
Gagasan bahwa Israel mungkin kalah dalam perang konvensional tampaknya konyol sekarang, tetapi asal mula program nuklir Israel terletak pada ketakutan bahwa negara-negara Arab akan mengembangkan keunggulan militer yang menentukan yang dapat mereka gunakan untuk menimbulkan kekalahan di medan perang.
Ini hampir terjadi selama Perang Yom Kippur 1973, ketika Tentara Mesir merebut Terusan Suez dan Tentara Arab Suriah maju ke Dataran Tinggi Golan.
Penjelasan tentang seberapa serius Israel memperdebatkan penggunaan nuklir selama perang itu tetap tidak jelas , tetapi tidak ada pertanyaan bahwa Israel dapat mempertimbangkan untuk menggunakan senjata paling kuatnya jika keseimbangan konvensional secara meyakinkan tidak menguntungkannya.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR