Al-Jubeir lalu menyinggung pernyataan Javad Zarif, menegaskan Kerajaan Saudi tidak menyetujui pembunuhan (Fakhrizadeh) atas dasar apapun.
“Kami tidak menyetujui dengan cara apapun, dan bukanlah kebijakan Kerajaan. Tidak seperti rezim Iran yang telah terlibat pembunuhan di seluruh dunia sejak revolusi Khomeini 1979," kata Al-Jubeir.
"Anda dapat bertanya kepada kami dan bertanya kepada banyak negara, dan Anda akan tahu ... kami telah kehilangan banyak warga negara kami karena tindakan kriminal dan ilegal Iran," pungkasnya.
Zarif lewat akun Instagramnya, pembunuhan Fakhrizadeh adalah tindakan teroris pengecut akibat kunjungan Pompeo baru-baru ini ke wilayah tersebut dan pertemuan Amerika-Israel-Saudi di Kerajaan.
"Perjalanan singkat Pompeo ke wilayah tersebut, pertemuan trilateral di Arab Saudi, dan pernyataan Netanyahu menunjukkan konspirasi yang sayangnya memuncak dalam aksi teroris pengecut pada hari Jumat dan kematian salah satu pemimpin tertinggi negara itu," tambahnya.
Senin lalu, Iran menguburkan ilmuwan nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh, yang dibunuh Jumat lalu, setelah mobilnya menjadi sasaran serangan di dekat ibu kota, Teheran.
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani mengatakan, pembunuhan Fakhrizadeh dilakukan agen asing, menggunakan senapan mesin buatan Israel yang dikendalikan dari jarak jauh. Tidak ada kehadiran pelaku di lokasi kejadian.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Presiden Iran Hassan Rouhani ke Tayyip Erdogan, Iran Berhak Membalas Pembunuhan Fakhrizadeh
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR