Advertorial
Intisari-online.com -Mungkin lebih banyak orang yang suka dipijat daripada tidak.
Bagi yang suka, dipijat setiap minggu di tempat yang bersih dan nyaman benar-benar membuat rileks.
Ada yang suka dengan teknik urut menggunakan massage oil, ada pula yang suka pijat "enak" alias tidak terlalu sakit.
Di lain pihak, banyak pula yang tidak suka dipijat karena geli atau tidak tahan sakit.
Baca Juga: Hebat, Hanya Dengan Memijat Bagian Kaki Ini Anda Bisa Sembuhkan Sakit Tenggorokan
Orang yang rutin melakukan pijatan biasanya menginginkan teknik pijatan harus benar-benar menyentuh otot yang meregang akibat terlalu letih bekerja.
Misalnya, berkonsentrasi pada pundak, leher, atau kaki.
Rasa sakit yang ditimbulkan rasanya menjadi pertanda bahwa otot-otot yang semula tumpang-tindih menjadi teratur sesuai jalurnya kembali.
Ketika keluar dari tempat pijat, tubuh terasa ringan.
Baca Juga: Hanya dengan Memijat Bagian Kaki Ini, Anda Bisa Sembuhkan Beberapa Penyakit yang Sering Anda Derita
Namun keesokan hari, biasanya Anda justru baru merasakan efek dari pijatan ekstra keras sehari sebelumnya.
Bagian tubuh yang dipijat terasa babak-belur.
Batang kayu yang semula seperti dipasang di pundak memang telah hilang, sebagai gantinya Anda merasa seperti baru dipukuli preman.
Yang menjadi pertanyaan sekarang, mengapa sehabis dipijat tubuh malah terasa sakit?
Baca Juga: Berbagai Mitos Tentang Pijat Refleksi, Rupanya Begini Faktanya
Intensitas. Beberapa jenis pemijatan dapat disamakan dengan berolahraga. Misalnya pemijatan otot dan shiatsu.
Pijatan sering melibatkan manipulasi otot secara ekstensif yang lalu diterjemahkan sebagai rasa sakit, karena tubuh tidak terbiasa terhadap manipulasi ini.
Thai Massage adalah contoh lain pemijatan yang melibatkan pelenturan dan peregangan otot.
Jika Anda mengalami ketegangan otot, maka Anda juga akan merasa sakit usai dipijat.
Detox. Sebagian teknik pijat yang lain bersifat melepaskan racun dari otot.
Hal ini pun akan mengakibatkan kesakitan karena tubuh sedang berusaha untuk melepaskan racun ini.
Sebaiknya Anda minum banyak air putih sebelum dan sesudah dipijat untuk membersihkan tubuh dari racun dengan lebih cepat.
Jika Anda menginginkan teknik pemijatan yang tidak terlalu intens, Anda bisa mencoba Swedish Massage atau Lomi Lomi.
Baca Juga: Pijat Akupuntur untuk Sembuhkan Nyeri Punggung, Begini Caranya
Lomi Lomi adalah teknik pijat dari Hawaii di mana terapis akan meminta Anda untuk berdoa sebelum dipijat untuk memperoleh keseimbangan.
Sedangkan pada Swedish Massage, terapi menggunakan sejumlah tekanan (secara superfisial) untuk mencapai otot seperti getaran, tepukan, remasan, usapan, dan gesekan, untuk melemaskan otot dan melancarkan peredaran darah.
Untuk mengurangi rasa sakit seusai dipijat, Anda bisa mandi dengan air panas atau melakukan sauna.
Hal ini akan menjaga agar otot tetap rileks, dan mengeluarkan racun melalui keringat yang dihasilkan saat sauna. (*)
Baca Juga: Begini Panduan Lengkap Pijat untuk Ibu Hamil, Mari Simak Selengkapnya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pijat Tidak Harus Bikin Sakit"
Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini